Telur Penyebab Kolesterol Tinggi? Begini Penjelasan Ahli

1 week ago 16

Fimela.com, Jakarta Telur merupakan salah satu sumber makanan yang kaya akan nutrisi dan memiliki harga yang terjangkau, sehingga sering menjadi topik perdebatan di kalangan ahli kesehatan. Meskipun telur dikenal sebagai sumber protein yang berkualitas tinggi, banyak orang masih meragukan keamanannya karena anggapan bahwa mengonsumsinya dapat meningkatkan kadar kolesterol. Kekhawatiran ini lebih terasa bagi individu yang berisiko mengalami penyakit jantung.

Namun, hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa kolesterol yang berasal dari makanan, termasuk telur, mungkin tidak seburuk yang selama ini dianggap. Para pakar menekankan bahwa lemak jenuh, bukan kolesterol dari makanan, yang memiliki pengaruh lebih besar terhadap kadar kolesterol dalam darah. Dengan demikian, telur dapat tetap menjadi bagian dari diet yang sehat, asalkan dikonsumsi dengan cara yang tepat.

Artikel ini akan membahas berbagai fakta ilmiah mengenai telur, termasuk kandungan gizinya, pengaruhnya terhadap kolesterol, serta panduan untuk mengonsumsinya secara aman demi mendukung kesehatan, seperti yang dirangkum oleh Fimela.com pada Kamis (23/1).

Banyak pasien COVID-19, pada kasus yang masih bisa makan perorangan, diberikan telur rebus dalam jumlah yang banyak. Sebenarnya, apa saja nutrisi yang terkandung di dalam telur? Lantas, apakah telur bisa disebut dengan super food?

Telur Mengandung Nutrisi yang Melimpah

Telur merupakan sumber nutrisi yang kaya dan sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Sebuah butir telur berukuran besar mengandung sekitar 6 gram protein berkualitas tinggi dan 72 kalori, serta berbagai vitamin seperti A, B, dan D. Nutrisi-nutrisi ini berkontribusi pada fungsi tubuh yang optimal, termasuk mendukung kesehatan otak dan penglihatan. Selain itu, telur juga kaya akan kolin, yang memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan otak dan sistem saraf. Zat gizi lainnya, seperti lutein dan zeaxanthin, berfungsi untuk melindungi mata dari risiko degenerasi makula yang sering terjadi seiring bertambahnya usia.

Telur dikenal rendah lemak jenuh, dengan hanya 1,5 gram per butir, menjadikannya pilihan yang sehat untuk berbagai kebutuhan diet. Dengan kandungan gizi yang melimpah, telur tidak hanya menjadi makanan bergizi, tetapi juga sangat mudah untuk diolah dalam berbagai resep. "Selain menjadi sumber protein hewani, telur juga mengandung banyak nutrisi penting, seperti selenium, fosfor, kolin, kalsium, zinc, serta beragam vitamin, seperti vitamin A, B2, B5, B6, B12, D, E, dan K," seperti yang dikutip dari alodokter.com. 

Telur Menyebabkan Kolesterol: Mitos dan Fakta?

Selama bertahun-tahun, telur sering dianggap sebagai penyebab utama peningkatan kolesterol dalam darah. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa kolesterol yang berasal dari makanan tidak memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kadar kolesterol darah pada sebagian besar orang. Sebaliknya, faktor yang lebih berpengaruh adalah asupan lemak jenuh.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal BMJ pada tahun 2018 mengungkapkan bahwa mengonsumsi satu butir telur setiap hari dapat dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung dan stroke. Temuan ini mengindikasikan bahwa mengonsumsi telur dalam jumlah moderat dapat aman bagi kesehatan.

Penelitian tambahan yang dilakukan oleh American College of Cardiology juga menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan dalam kadar kolesterol baik (HDL) dan kolesterol buruk (LDL) antara individu yang mengonsumsi 12 butir telur dalam seminggu dan mereka yang hanya mengonsumsi 2 butir. Meskipun demikian, bagi mereka yang memiliki kondisi medis tertentu seperti kolesterol tinggi, penting untuk membatasi konsumsi telur dan melakukannya di bawah pengawasan dokter. 

Petunjuk untuk Mengonsumsi Telur dengan Aman dan Sehat

Untuk menjaga kesehatan, penting untuk mengonsumsi telur dalam jumlah yang wajar. Bagi orang yang sehat, satu butir telur setiap hari dianggap aman dan dapat menjadi bagian dari diet yang seimbang. Namun, bagi individu yang memiliki kadar kolesterol tinggi atau berisiko terkena penyakit jantung, sebaiknya membatasi konsumsi kuning telur hingga tiga hingga empat kali dalam seminggu. Selain itu, cara pengolahan telur juga harus diperhatikan dengan seksama.

Hindarilah menggoreng telur dengan minyak yang berlebihan, karena hal tersebut dapat meningkatkan kadar lemak jenuh dalam makanan yang dikonsumsi. Metode yang lebih baik adalah merebus atau mengukus telur, sehingga kandungan nutrisinya tetap terjaga tanpa menambah lemak yang tidak diperlukan.

"Untuk para penderita kolesterol tinggi yang ingin mengonsumsi telur, lebih baik perbanyak konsumsi bagian putih dibanding kuning telur. Kemudian, perbanyak makanan yang baik untuk kolesterol. Sebagai contoh, buah penurun kolesterol, sayuran hijau, dan kacang-kacangan," tulis laman, hellosehat.com.

Manfaat Baik Telur bagi Kesehatan Jantung

Telur memiliki sejumlah manfaat yang signifikan bagi kesehatan jantung, asalkan dikonsumsi dengan cara yang benar. Kandungan lemak jenuh yang rendah dalam telur menjadikannya sebagai pilihan makanan yang aman bagi individu yang ingin menjaga kesehatan kardiovaskular mereka.

Di samping itu, telur mengandung kolin yang berperan dalam mengurangi peradangan serta mendukung fungsi pembuluh darah. Sifat antioksidan dari lutein dan zeaxanthin yang terdapat dalam telur juga berfungsi melindungi tubuh dari stres oksidatif, yang merupakan salah satu faktor penyebab utama penyakit jantung.

Menurut penelitian, konsumsi telur dalam jumlah moderat tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular pada sebagian besar orang. Oleh karena itu, manfaat kesehatan ini menjadikan telur sebagai makanan yang layak untuk ditambahkan dalam menu harian, terutama jika diolah dengan metode yang sehat.

Pilihan Protein untuk Menyeimbangkan Pola Makan

Walaupun telur memiliki banyak manfaat, sangat penting untuk tidak hanya bergantung pada satu jenis sumber protein. Anda dapat mempertimbangkan alternatif lain seperti ikan, ayam tanpa kulit, dan kacang-kacangan untuk memenuhi kebutuhan protein sehari-hari.

Contohnya, ikan mengandung asam lemak omega-3 yang berfungsi untuk meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) serta mengurangi risiko penyakit jantung. Dengan mengombinasikan telur bersama sumber protein lainnya, Anda akan mendapatkan variasi nutrisi yang lebih seimbang dan memadai.

Pentingnya variasi dalam pola makan tidak bisa diabaikan, terutama bagi mereka yang memiliki kebutuhan diet tertentu. Dengan memilih variasi yang tepat, pola makan Anda akan menjadi tidak hanya lebih sehat tetapi juga lebih kaya akan rasa dan tekstur, memberikan pengalaman kuliner yang lebih menyenangkan.

Apakah telur benar-benar meningkatkan kolesterol?

Sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa kolesterol dari makanan, termasuk telur, tidak berkontribusi signifikan pada kolesterol darah.

Seberapa banyak telur yang boleh dimakan setiap hari?

Menurut para ahli gizi, satu butir telur per hari dianggap aman untuk individu sehat. Namun, bagi mereka yang memiliki kadar kolesterol tinggi, sebaiknya mengurangi asupan kuning telur untuk menjaga kesehatan jantung dan menghindari risiko yang lebih besar.

Apa metode terbaik untuk memasak telur secara sehat?

Untuk mengurangi penggunaan lemak dari minyak saat memasak, pilihan yang paling tepat adalah dengan merebus atau mengukus telur. 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Health | Komunitas | Berita Hot |