Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, sebagai seorang perempuan, kita seringkali dituntut untuk mengurus berbagai hal sekaligus, mulai dari pekerjaan, keluarga, hingga rumah tangga. Tuntutan ini tidak hanya membuat kita sibuk secara fisik, tetapi juga secara mental. Setiap hari, ada begitu banyak hal yang harus dipikirkan, diatur, dan diselesaikan, yang akhirnya menciptakan beban pikiran yang tak terlihat atau dikenal juga dengan istilah mental load.
Mental load bukan hanya soal siapa yang melakukan pekerjaan rumah, tetapi lebih kepada siapa yang memikirkan dan merencanakan segala sesuatunya. Ini adalah beban yang biasanya tak terlihat oleh orang lain, tapi terasa sangat berat bagi yang menjalaninya.
Mengatur jadwal anak, memastikan rumah selalu tertata, memikirkan apa yang harus dimasak hari ini, atau kapan sebaiknya membayar tagihan. Semuanya termasuk dalam daftar mental load yang sering membuat perempuan merasa cemas dan kewalahan, bahkan tanpa menyadarinya.
Mengapa Perempuan Rentan Mengalami Mental Load?
Mental load atau cognitive labor adalah beban mental yang muncul ketika kita harus mengelola tugas-tugas sehari-hari, mulai dari merencanakan hingga memonitor tugas-tugas tersebut. Mental load sering kali dikaitkan dengan perempuan karena adanya ekspektasi sosial yang menempatkan mereka sebagai ‘manajer rumah tangga.’ Perempuan diharapkan untuk selalu tahu apa yang harus dilakukan, kapan harus dilakukan, dan memastikan semuanya berjalan lancar.
Bahkan dalam hubungan, perempuan sering kali lebih banyak mengambil peran dalam mengingat dan mengatur berbagai hal kecil, mulai dari jadwal liburan, kebutuhan rumah tangga, hingga urusan kesehatan seluruh anggota keluarga. Meski sering dikaitkan dengan ibu rumah tangga, mental load juga bisa dialami oleh perempuan yang bekerja, perempuan single, bahkan pelajar, dalam berbagai bentuk tekanan yang lain.
Mengapa Mental Load Bisa Menyebabkan Kelelahan Emosional?
Ketika mental load terus menumpuk tanpa jeda, perempuan bisa mengalami kelelahan emosional serius yang mempengaruhi kesehatan mental dan fisik. Kamu akan merasa lelah dan stres meskipun tidak melakukan pekerjaan fisik yang berat karena pikiran yang terus menerus aktif, mencari solusi, dan mengingat tugas yang belum selesai. Jika tidak ditangani, stres berkepanjangan akibat mental load dapat menyebabkan gangguan tidur, kecemasan, bahkan depresi pada perempuan.
Cara Mengelola Mental Load
1. Komunikasikan Beban Pikiranmu
Jangan ragu untuk berbicara dengan pasangan atau anggota keluarga lainnya tentang beban yang kamu rasakan. Kadang, orang-orang di sekitar kita tidak menyadari seberapa banyak yang kita pikirkan dan urus setiap hari apabila kita tidak mengkomunikasikannya.
2. Delegasikan Tugas dengan Orang Lain
Salah satu cara untuk mengurangi mental load adalah dengan membagi tanggung jawab dengan pasangan atau anggota keluarga lainnya. Cobalah untuk berdiskusi dengan pasangan atau anggota keluarga lain tentang tugas apa saja yang bisa dibagi. Kamu bisa memulainya dari hal kecil, seperti membagi jadwal mengantar anak sekolah, belanja bahan makanan, hingga membersihkan rumah.
3. Tetapkan Batasan Diri
Penting untuk dapat memahami batasan diri. Jangan merasa segalanya harus selalu sempurna atau mengurus semuanya sendirian. Ada kalanya, kamu perlu mengatakan tidak pada beberapa hal dan memberi diri sendiri waktu istirahat untuk menikmati hal-hal yang kamu sukai.
4. Melatih Mindfulness
Melatih mindfulness dalam keseharian bisa membantu kamu lebih fokus pada saat ini dan mengurangi kecemasan tentang apa yang akan datang. Ketika kamu belajar untuk lebih hadir dalam setiap momen, mental load bisa sedikit berkurang karena kamu tidak lagi terus-menerus terjebak dalam pikiran tentang masa depan.
Jadi, mulai sekarang cobalah untuk berbagi tanggung jawab, mengatur prioritas, dan memberi waktu untuk diri sendiri supaya Sahabat Fimela bisa mengurangi tekanan yang ada. Ingat, kamu tidak harus selalu melakukan semuanya sendiri, okay!
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.