Rahasia Minum Kopi Setiap Hari Tanpa Gangguan Lambung

1 week ago 19
Update Buletin Live Siang Jitu Terpercaya

Fimela.com, Jakarta Minum kopi telah menjadi kebiasaan sehari-hari bagi jutaan orang di seluruh dunia. Selain memberikan dorongan energi, kopi juga memiliki banyak manfaat kesehatan, seperti meningkatkan konsentrasi, melindungi dari penyakit neurodegeneratif, dan bahkan menurunkan risiko beberapa jenis kanker.

Bagi sebagian besar orang, menikmati secangkir kopi di pagi hari atau di sela-sela aktivitas harian tidak menimbulkan masalah berarti. Bahkan, banyak individu yang dapat meminum beberapa cangkir kopi setiap hari tanpa mengalami gangguan lambung. Hal ini menunjukkan bahwa toleransi tubuh terhadap kopi sangat bervariasi di antara individu.

Namun, tidak semua orang dapat menikmati kopi tanpa efek samping. Pada sebagian orang, konsumsi kopi dapat memicu mulas, gangguan pencernaan, dan refluks asam. Bagi mereka yang sensitif, menemukan jenis kopi yang lebih lembut dan metode penyajian yang tepat menjadi penting untuk tetap dapat menikmati minuman ini.

Dalam beberapa tahun terakhir, penelitian tentang efek kopi terhadap pencernaan dan cara mengurangi dampak negatifnya semakin berkembang. Dilansir dari verywellhealth.com, artikel ini akan membahas peran kopi dalam masalah perut dan apakah meminum jenis kopi tertentu dapat mengurangi rasa sakit perut.

Jangan Terlalu Khawatir Tentang Keasaman

Kopi mengandung beberapa jenis asam, tetapi tidak banyak penelitian yang menunjukkan bahwa asam tersebut adalah penyebab sakit perut. Untuk memahami bagaimana asam dalam kopi memengaruhi tubuh, ada baiknya mengetahui bagaimana asam diukur. Dalam istilah ilmiah, asam diukur pada skala pH. Semakin rendah pH, semakin asam minuman tersebut. Jus cranberry, misalnya, memiliki pH sekitar 2,5.

Berbagai jenis kopi memiliki tingkat keasaman yang berbeda-beda. Para peneliti memperkirakan tingkat keasaman kopi antara 4,85 dan 5,13. Menurut beberapa penelitian, kopi yang diseduh panas memiliki kadar keasaman yang lebih tinggi dibandingkan kopi yang diseduh dingin. Selain itu, varietas kopi tertentu secara alami kurang asam, tergantung pada tempat tumbuh dan metode pengolahannya.

Namun, bukan asam dalam kopi yang menjadi penyebab utama masalah pencernaan, melainkan asam lambung. Meskipun minum kopi dapat meningkatkan asam lambung, hal ini tidak serta-merta menyebabkan gangguan pencernaan. Sebuah studi tahun 2016 menemukan bahwa meskipun kopi meningkatkan asam lambung, hal itu tidak memicu masalah usus pada partisipan penelitian.

Sebagian orang mungkin lebih menyukai kopi dengan kadar asam yang lebih rendah karena rasanya yang lembut. Namun, preferensi rasa ini tidak selalu terkait dengan efek pada pencernaan.

Pertimbangkan Sangrai Lebih Gelap

Sebuah studi tahun 2014 menunjukkan bahwa kopi panggang gelap mengandung keseimbangan zat kimia yang menghasilkan lebih sedikit asam lambung dibandingkan kopi panggang sedang. Kopi panggang gelap memiliki jumlah senyawa kimia yang disebut NMP lebih tinggi, serta kadar dua senyawa lain, yaitu C5HT dan asam klorogenat (CGA), lebih rendah.

Rasio NMP yang tinggi terhadap C5HT dan CGA yang rendah menyebabkan lambung memproduksi lebih sedikit asam. Dengan demikian, risiko mulas berkurang. Penelitian ini menegaskan bahwa keseimbangan bahan kimia dalam kopi, bukan hanya satu senyawa, memainkan peran penting dalam mengurangi produksi asam lambung.

Susu Mungkin Juga Membantu

Menambahkan susu ke dalam kopi dapat membantu meredakan efek kopi pada lambung. Beberapa protein dalam susu, seperti α-kasein, β-kasein, κ-kasein, α-laktalbumin, dan β-laktoglobulin, dapat mengikat CGA. Ketika CGA terikat oleh protein, penyerapan CGA oleh tubuh menjadi lebih sulit, sehingga mencegah lonjakan asam lambung.

Sebuah studi tahun 2019 menemukan bahwa menambahkan susu ke kopi tidak memicu refluks asam. Namun, penting untuk diingat bahwa susu bukan pilihan yang cocok untuk semua orang, terutama bagi mereka yang memiliki intoleransi laktosa atau alergi terhadap susu sapi.

Cobalah Varietas Baru

Berbagai jenis kopi baru terus bermunculan di pasaran. Meskipun penelitian tentang bagaimana varietas ini memengaruhi gejala pencernaan masih terbatas, beberapa pilihan layak dicoba, seperti:

  • Kopi Fermentasi Ganda: Kopi biasanya difermentasi sekali, tetapi beberapa produsen menambahkan fermentasi kedua, yang sering disebut “perendaman ganda.” Kopi dari Kenya dikenal dengan metode ini. Perendaman ganda diklaim dapat menghasilkan kopi yang lebih enak di perut dengan mengurangi rasa pahit. Namun, belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa metode ini menurunkan jumlah asam lambung.
  • Kopi Hijau (Belum Disangrai): Kopi hijau adalah jenis biji kopi yang belum dipanggang. Tanpa proses pemanggangan, kandungan CGA dan NMP dalam kopi tetap utuh. Beberapa produsen mengklaim bahwa kopi hijau menghasilkan minuman yang lebih lembut, tetapi efeknya terhadap gejala pencernaan mungkin berbeda-beda pada setiap orang.

Jangan Terlalu Khawatir tentang Kafein

Kafein sering kali menjadi alasan utama orang meminum kopi. Namun, apakah kafein menyebabkan masalah perut masih menjadi perdebatan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kopi dan kafein dapat memperburuk sindrom iritasi usus besar (IBS) dan meningkatkan produksi asam lambung.

Meski begitu, tinjauan penelitian menunjukkan bahwa minum kopi berkafein tidak meningkatkan gejala sakit maag pada sebagian besar orang. Interaksi senyawa kimia dalam kopi tampaknya lebih menentukan efeknya terhadap asam lambung daripada kandungan kafein itu sendiri.

Ini Tentang Apa yang Cocok untuk Tubuh

Kepekaan terhadap kopi bisa sangat bersifat pribadi. Variasi genetik dapat memengaruhi bagaimana tubuh seseorang bereaksi terhadap senyawa dalam kopi. Oleh karena itu, mencoba berbagai merek, metode penyeduhan, dan varietas kopi mungkin menjadi cara terbaik untuk menemukan kopi yang cocok untuk Sahabat Fimela.

Kopi dapat menyebabkan sakit perut, mulas, dan gejala refluks pada sebagian orang. Jika Sahabat Fimela mengalami gejala ini, mencoba jenis kopi tertentu mungkin membantu menguranginya. Misalnya, kopi panggang gelap, kopi rendah asam, atau kopi dengan susu. Namun, perlu diingat bahwa penelitian tentang efektivitas berbagai jenis kopi terhadap pencernaan masih terbatas. Pada akhirnya, menemukan kopi yang cocok mungkin memerlukan eksperimen dan penyesuaian pribadi.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Health | Komunitas | Berita Hot |