Puasa Lancar, Tubuh Bugar! Panduan Jitu Cegah Dehidrasi di Bulan Ramadan

5 days ago 15
Situs Informasi 24 Jam Jitu

Fimela.com, Jakarta Setiap kali Ramadan tiba, banyak orang bersemangat menyambut bulan suci ini dengan berbagai persiapan. Mulai dari menyiapkan menu sahur dan berbuka, menyesuaikan jadwal aktivitas, hingga menjaga kesehatan agar tetap prima selama menjalankan ibadah puasa. Namun, di tengah kesibukan tersebut, ada satu hal yang sering luput dari perhatian, menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.

Tanpa disadari, perubahan pola makan dan minum saat puasa bisa berdampak pada kondisi tubuh. Rasa lemas, pusing, bahkan kulit kering sering kali muncul akibat kurangnya asupan cairan. Padahal, tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air yang berperan penting dalam menjaga fungsi organ dan energi sepanjang hari. Jika tidak dikelola dengan baik, dehidrasi bisa menjadi tantangan besar yang mengganggu kenyamanan dalam beraktivitas.

Meski demikian, bukan berarti puasa harus identik dengan tubuh lemas atau kekurangan cairan. Dengan strategi yang tepat, Sahabat Fimela tetap bisa menjaga hidrasi tubuh tanpa harus merasa haus berlebihan. Lalu, bagaimana caranya memastikan kebutuhan cairan tetap terpenuhi saat berpuasa? Melansir artemishospitals.com, yuk simak panduan lengkapnya agar Ramadan kali ini berjalan lebih lancar dan penuh energi! 

Risiko Dehidrasi Saat Berpuasa dan Cara Mencegahnya

Berpuasa meningkatkan risiko dehidrasi, terutama jika bulan suci Ramadan berlangsung pada suhu tinggi atau di negara dengan durasi puasa yang panjang. Saat tubuh tidak mendapatkan cairan dalam waktu lama, berbagai fungsi tubuh dapat terganggu. Dehidrasi tidak hanya menyebabkan rasa haus, tetapi juga berkontribusi pada kelelahan, sakit kepala, pusing, dan sulit berkonsentrasi. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa memperburuk kesehatan secara keseluruhan.

Beberapa kelompok lebih rentan mengalami dehidrasi saat berpuasa. Anak-anak dan lansia, misalnya, memiliki kemampuan tubuh yang lebih rendah dalam mempertahankan keseimbangan cairan. Penderita diabetes, penyakit ginjal, serta kondisi medis kronis lainnya juga lebih berisiko karena metabolisme tubuh mereka yang sudah terganggu. Selain itu, individu yang tetap beraktivitas di luar ruangan atau berolahraga saat puasa lebih rentan kehilangan cairan melalui keringat.

Faktor risiko lain yang memperparah dehidrasi meliputi penyakit yang menyebabkan peningkatan pengeluaran cairan, seperti diare, muntah, atau demam tinggi. Dehidrasi parah biasanya ditandai dengan gejala seperti mulut sangat kering, kulit kering dan berkerut, tubuh terasa lesu, kurang konsentrasi, kelelahan umum, tidur berlebihan, kesulitan buang air kecil, sembelit, serta gangguan irama jantung (aritmia). Jika Sahabat Fimela mengalami gejala-gejala tersebut atau merasa kondisi tubuh tidak stabil, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Tips Esensial untuk Tetap Terhidrasi Selama Puasa Ramadan

Strategi Hidrasi Sebelum Fajar (Sahur)

Mengonsumsi buah dan sayuran yang kaya air, seperti mentimun, semangka, tomat, dan jeruk dalam menu sahur dapat membantu tubuh menyimpan cairan sekaligus memberikan nutrisi penting. Selain itu, memilih sup hangat atau smoothie yang menghidrasi juga bisa menjadi pilihan yang baik. Gunakan bahan-bahan seperti air kelapa, pisang, bayam, dan almond untuk membuat minuman kaya elektrolit yang dapat menggantikan cairan yang hilang akibat berkeringat. Penting juga untuk mengonsumsi air secara bertahap selama sahur. Minum air secara perlahan membantu mencegah kembung sekaligus memastikan tubuh tetap terhidrasi dengan baik.

Saat Berbuka Puasa (Iftar)

Awali berbuka dengan kurma dan air. Kurma mengandung gula alami dan elektrolit yang membantu mengembalikan energi serta mempercepat proses rehidrasi setelah seharian berpuasa. Sebaiknya hindari minuman berkafein dan tinggi gula segera setelah berbuka karena dapat memperparah dehidrasi. Pilih air putih, teh herbal, atau jus segar untuk menggantikan cairan tubuh dengan lebih efektif. Usahakan untuk minum air secara berkala sepanjang malam agar tetap terhidrasi. Konsumsi air secara konsisten sangat penting untuk mengurangi efek dehidrasi akibat puasa. Saat berbuka, pilih makanan yang lebih ringan dan mudah dicerna serta batasi konsumsi garam dan rempah-rempah yang terlalu kuat agar tidak memicu rasa haus yang berlebihan.

Selama Siang Hari

Hindari aktivitas fisik berat atau terlalu lama berada di bawah sinar matahari langsung, karena dapat mempercepat kehilangan cairan melalui keringat. Pilih tugas yang lebih ringan dan beristirahatlah secukupnya. Perhatikan tanda-tanda dehidrasi, seperti rasa haus yang berlebihan atau kelelahan. Jangan tunggu hingga merasa sangat haus untuk minum air setelah berbuka. Penuhi kebutuhan cairan tubuh dengan baik. Pastikan tubuh mendapatkan tidur dan istirahat yang cukup untuk menghadapi tantangan berpuasa. Coba teknik relaksasi seperti pernapasan dalam dan meditasi agar tubuh tetap bugar secara fisik dan mental selama Ramadan.

Dengan menerapkan strategi hidrasi ini dan menjalani puasa dengan penuh kesadaran, Sahabat Fimela dapat tetap bugar dan berenergi hingga akhir Ramadan. Pastikan untuk selalu menjaga keseimbangan cairan, mengonsumsi makanan bergizi, dan mendengarkan kebutuhan tubuh. Semoga bulan suci ini menjadi waktu penuh pembaruan spiritual, pertumbuhan, dan kesehatan bagi semua. Ramadan Mubarak!

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Health | Komunitas | Berita Hot |