Fimela.com, Jakarta Aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur sudah dikenal sebagai cara yang efektif untuk menjaga kesehatan tubuh. Ini juga mencakup pengelolaan kondisi medis tertentu seperti diabetes. Namun, apakah Anda sudah mengetahui cara kerja olahraga dalam konteks diabetes?
Berdasarkan informasi Fimela.com dari Health Shots yang dirilis pada Selasa (11/3/2025), sebuah penelitian terbaru yang dimuat dalam jurnal Aging Cell menunjukkan bahwa olahraga dapat memengaruhi respons sel-sel otak atau neuron terhadap insulin. Insulin adalah hormon yang berperan dalam pengaturan kadar gula darah dan juga berfungsi untuk mengurangi protein berbahaya yang berkaitan dengan peradangan pada otak.
Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa terdapat banyak keuntungan kognitif dari olahraga. Salah satu keuntungan tersebut adalah olahraga yang dilakukan secara rutin dapat merangsang proses di otak yang berhubungan dengan fungsi insulin.
Lebih lanjut, penelitian menunjukkan bahwa melakukan olahraga untuk diabetes selama dua minggu dapat memberikan dampak positif. Dalam studi ini, 21 orang dewasa yang lebih tua dan telah didiagnosis dengan pradiabetes menjalani program olahraga yang diawasi selama 60 menit setiap hari selama dua minggu.
Hasil dari dua minggu program olahraga ini menunjukkan perubahan dalam cara neuron merespons insulin setelah mereka mengonsumsi glukosa. Selain itu, olahraga ini juga berhasil menurunkan kadar pro-BNDF (pro-brain-derived neurotrophic factor) di kalangan individu dengan pradiabetes.
Pro-BNDF adalah protein yang berperan penting dalam pertumbuhan, kelangsungan hidup, dan fungsi sel-sel otak. Kadar pro-BDNF yang tinggi dapat berisiko karena telah dikaitkan dengan peradangan serta kerusakan pada otak.
Olahraga menjadi salah satu cara untuk mempertahankan bahkan meningkatkan kekuatan tubuh. Salah satu olahraga yang dinilai efektif untuk mendapatkan kebugaran adalah latihan mengangkat beban.*Ilustrasi visual dan audio konten video ini diolah dan dih...
Apakah Olahraga Memberikan Manfaat untuk Penderita Diabetes?
Studi yang telah disebutkan sebelumnya mengungkapkan bahwa aktivitas fisik memiliki dampak positif bagi individu yang menderita diabetes. Dengan berolahraga, otak dapat mengatur kadar gula darah dengan cara yang lebih efisien. "Aktivitas fisik meningkatkan respons otak terhadap insulin, yang membantu mengendalikan kadar gula darah dan mengurangi risiko diabetes.
Olahraga juga meningkatkan aliran darah ke otak, meningkatkan fungsi kognitif, dan menurunkan risiko demensia," ungkap Dr. Aravind P R, seorang ahli dalam bidang pengobatan rehabilitasi. Selain itu, menjaga aktivitas fisik yang konsisten juga berkontribusi dalam pengelolaan stres dan pengendalian berat badan, dua faktor yang sangat penting untuk mempertahankan kadar gula darah yang sehat.
Melakukan olahraga secara rutin, termasuk aktivitas sederhana seperti berjalan kaki atau jogging, dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi kesehatan otak dan kesejahteraan secara keseluruhan. Dengan demikian, penting bagi penderita diabetes untuk tetap aktif agar dapat merasakan berbagai keuntungan yang ditawarkan oleh olahraga.
Keterlibatan dalam aktivitas fisik tidak hanya membantu dalam pengelolaan diabetes, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Oleh karena itu, mengintegrasikan olahraga ke dalam rutinitas harian adalah langkah yang bijak untuk menjaga kesehatan jangka panjang.
Apa Manfaat Olahraga Itu?
Berbagai keuntungan dapat diperoleh dari melakukan aktivitas fisik untuk mengelola diabetes. Salah satu alasan mengapa berolahraga efektif dalam mengatur kadar gula darah adalah karena "olahraga membantu otak dalam mengendalikan gula darah dengan meningkatkan sensitivitas insulin, sehingga sel-sel dapat menyerap dan memanfaatkan glukosa dengan lebih efektif."
Dengan meningkatkan sensitivitas insulin, olahraga berperan penting dalam mengurangi risiko diabetes serta komplikasi yang mungkin muncul. Latihan fisik untuk penderita diabetes juga mendorong pelepasan berbagai protein dan zat kimia di otak yang mendukung fungsi insulin.
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal BMJ Open Sport & Exercise Medicine menunjukkan bahwa "latihan selama tujuh puluh menit meningkatkan sensitivitas insulin hingga 35% pada partisipan." Temuan ini menegaskan pentingnya aktivitas fisik dalam pengelolaan diabetes dan menunjukkan bagaimana olahraga dapat menjadi alat yang efektif dalam menjaga kesehatan tubuh.
Meningkatkan Sirkulasi Darah dan Mengurangi Inflamasi
Olahraga memiliki manfaat signifikan bagi penderita diabetes karena berperan dalam meningkatkan kemampuan otak untuk melawan penyakit dengan cara meningkatkan sirkulasi darah. Selain itu, aktivitas fisik ini juga berkontribusi dalam mengurangi peradangan serta merangsang pembentukan sel-sel otak baru.
Sebuah studi yang dimuat dalam jurnal Clinica Chimica Acta menunjukkan bahwa "aktivitas fisik yang lebih besar menurunkan risiko peningkatan kadar biomarker inflamasi." Dengan demikian, olahraga tidak hanya bermanfaat bagi tubuh, tetapi juga bagi kesehatan mental. Selain itu, olahraga juga efektif dalam mengurangi stres.
Hal ini disebabkan oleh kemampuan olahraga dalam menurunkan kadar hormon stres seperti kortisol, yang dapat mengganggu fungsi otak. Ketika stres meningkat, kadar gula darah pun dapat melonjak. Dengan rutin berolahraga, Anda dapat mencegah penurunan kognitif, serta mengurangi risiko penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan gangguan mental seperti depresi dan kecemasan.
Dengan meningkatkan kesehatan otak secara keseluruhan, olahraga berperan penting dalam melindungi diri dari berbagai penyakit, termasuk diabetes, serta meningkatkan fungsi kognitif dan kesehatan jangka panjang.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.