Fimela.com, Jakarta Hipertensi, atau yang lebih dikenal dengan tekanan darah tinggi, adalah kondisi kesehatan yang serius dan dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung, stroke, serta berbagai gangguan kesehatan lainnya. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 1,13 miliar orang di seluruh dunia menderita hipertensi, menjadikannya salah satu penyakit paling umum yang dihadapi masyarakat global.
Seiring dengan meningkatnya minat terhadap pengobatan alami, kayu manis sering kali disebut sebagai salah satu bahan alami yang dapat membantu mengendalikan tekanan darah. Rempah yang berasal dari kulit pohon Cinnamomum ini telah digunakan dalam praktik pengobatan tradisional selama berabad-abad dan dikenal memiliki beragam manfaat kesehatan.
Namun, benarkah kayu manis dapat mempengaruhi tekanan darah tinggi? Sejumlah penelitian telah dilakukan untuk memahami mekanisme kerja kayu manis dalam tubuh dan potensi penggunaannya sebagai solusi bagi penderita hipertensi. Artikel ini akan mengupas lebih dalam mengenai hubungan antara kayu manis dan tekanan darah tinggi berdasarkan berbagai studi ilmiah yang ada.
Sebuah warung sembako di Jalan Kayu Manis 8, Matraman, Jakarta Timur, didatangi perampok pada Selasa, 12 September 2017 dini hari. Pelaku yang menggunakan dua sepeda motor dan membekali diri dengan senjata tajam, semula menyamar sebagai pembeli.
1. Apakah Kayu Manis bisa Menurunkan Darah Tinggi?
Sejumlah penelitian telah dilakukan untuk mengeksplorasi apakah kayu manis benar-benar bermanfaat dalam menurunkan tekanan darah. Berdasarkan tinjauan tahun 2021 terhadap delapan uji klinis yang melibatkan total 582 partisipan, ditemukan bahwa suplemen kayu manis dapat membantu menurunkan tekanan darah diastolik. Tekanan darah diastolik merupakan tekanan terendah dalam arteri ketika darah mengalir menuju pembuluh yang lebih kecil, dengan nilai normal sekitar 80 mmHg.
Selain itu, sebuah studi kecil yang melibatkan 40 partisipan di tahun yang sama juga menunjukkan bahwa kayu manis dapat membantu menurunkan tekanan darah sistolik. Tekanan darah sistolik adalah tekanan tertinggi yang terjadi saat jantung memompa darah ke pembuluh arteri, dengan nilai normal sekitar 120 mmHg.
Menurut ulasan dari Healthline, efektivitas kayu manis dalam menurunkan tekanan darah tergolong sedang. Tinjauan terhadap sembilan penelitian yang melibatkan 641 peserta menunjukkan bahwa konsumsi kayu manis secara teratur dapat menurunkan tekanan darah sistolik sebesar 6,2 mmHg dan tekanan darah diastolik sebesar 3,9 mmHg.
2. Cara Kayu Manis Bekerja dalam Menurunkan Tekanan Darah
Para peneliti terus menyelidiki bagaimana kayu manis dapat mempengaruhi tekanan darah, meskipun beberapa teori telah diajukan berdasarkan penelitian yang ada. Salah satu teori utama menyebutkan bahwa kayu manis bisa membantu melebarkan dan merelaksasi pembuluh darah, yang pada akhirnya menurunkan tekanan dalam arteri. Dengan pembuluh darah yang lebih santai, aliran darah menjadi lebih lancar dan tekanan darah bisa berkurang.
Penelitian yang dilakukan pada hewan menunjukkan bahwa kayu manis bertindak sebagai penghambat saluran kalsium alami. Mekanisme ini mirip dengan cara kerja beberapa obat antihipertensi, yang membantu pembuluh darah menjadi rileks dengan menghalangi pergerakan kalsium ke dalam sel otot di pembuluh darah dan jantung.
Walaupun hasil ini tampak menjanjikan, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memastikan sejauh mana kayu manis bisa digunakan sebagai terapi tambahan dalam mengelola tekanan darah tinggi pada manusia.
3. Dosis Kayu Manis yang Direkomendasikan
Dosis kayu manis yang digunakan dalam berbagai penelitian bervariasi, namun umumnya berkisar antara sebagian kecil hingga dua sendok teh per hari.
Dalam uji klinis, peserta mengonsumsi kayu manis dalam berbagai bentuk, baik sebagai bubuk yang dicampurkan dalam makanan maupun dalam bentuk suplemen kapsul. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kayu manis secara konsisten selama minimal 12 minggu dapat memberikan penurunan tekanan darah yang lebih signifikan.
Namun, penting untuk diingat bahwa konsumsi kayu manis dalam jumlah besar dapat menimbulkan efek samping. Terutama jenis kayu manis Cassia, yang mengandung kadar kumarin lebih tinggi. Kumarin dapat berisiko menyebabkan gangguan hati jika dikonsumsi berlebihan.
4. Apakah Kayu Manis Bisa Dijadikan Pengganti Obat Hipertensi?
Penting untuk diingat bahwa kayu manis tidak dapat menggantikan pengobatan medis untuk hipertensi. Jika Anda mengalami tekanan darah tinggi, sangat dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter atau tenaga kesehatan profesional guna mendapatkan diagnosis dan rencana pengobatan yang tepat. Pengobatan medis tetap menjadi pilihan utama dalam mengelola kondisi ini.
Kayu manis bisa menjadi suplemen tambahan dalam menjalani gaya hidup sehat yang dapat membantu menjaga tekanan darah. Namun, penderita hipertensi harus tetap menjalani pola makan yang seimbang, rutin berolahraga, dan mengikuti pengobatan yang diresepkan oleh dokter jika diperlukan.
Untuk langkah yang lebih aman, sebelum memutuskan untuk mengonsumsi kayu manis sebagai bagian dari terapi hipertensi, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan tenaga medis profesional.
5. Cara Mengonsumsi Kayu Manis untuk Mendapatkan Manfaatnya
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengonsumsi kayu manis agar memperoleh manfaatnya dalam menurunkan tekanan darah:
- Sebagai tambahan dalam makanan dan minuman: Kayu manis bubuk dapat ditambahkan ke dalam teh, kopi, oatmeal, atau smoothie.
- Dalam bentuk suplemen: Jika memilih suplemen, pastikan untuk mengikuti dosis yang dianjurkan pada label produk.
- Sebagai infused water: Kayu manis batang dapat direndam dalam air hangat untuk diminum sebagai infused water.
Mengonsumsi kayu manis secara konsisten dalam jumlah yang wajar dapat membantu mendukung kesehatan, tetapi tetap harus diimbangi dengan pola makan sehat dan gaya hidup aktif.
Peran Penting Gaya Hidup Sehat
Mengonsumsi makanan yang kaya akan potasium dan magnesium, seperti kentang, juga dapat membantu mengelola tekanan darah. Sebaliknya, mengurangi asupan garam sangat penting karena kelebihan natrium dapat meningkatkan tekanan darah. Selain mengonsumsi makanan sehat, penting juga untuk menjaga gaya hidup sehat secara keseluruhan, termasuk olahraga teratur, menjaga berat badan ideal, menghindari stres, dan cukup istirahat.
Berapa lama efek kayu manis mulai terasa dalam menurunkan tekanan darah?
Menurut berbagai penelitian, konsumsi rutin selama 12 minggu biasanya menunjukkan efek penurunan tekanan darah yang signifikan.
Apakah semua jenis kayu manis memiliki manfaat yang sama?
Kayu manis Ceylon sering dianggap lebih aman dibandingkan dengan kayu manis Cassia karena memiliki kandungan kumarin yang lebih rendah.
Apakah ada efek samping dari konsumsi kayu manis?
Ketika dikonsumsi dalam jumlah yang tepat, efek samping jarang sekali muncul. Namun, jika dikonsumsi secara berlebihan, hal ini bisa mengganggu fungsi hati dan menyebabkan penurunan kadar gula darah secara signifikan.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.
HealthManfaat Daun Sukun untuk Asam Urat, Ketahui Cara Merebus dan Konsumsinya
Daun sukun telah lama dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional, terutama untuk meredakan masalah asam urat.
HealthMerebus Daun Salam dan Jahe untuk Kolesterol, Bumbu Dapur dengan Segudang Manfaat
Menurut penelitian, daun salam mengandung senyawa flavonoid dan antioksidan yang berperan dalam menurunkan kolesterol jahat (LDL) serta meningkatkan kolesterol baik (HDL).
HealthBegini Cara Merebus Daun Durian untuk Kesehatan, Manfaatnya Tak Terduga
Dengan berbagai manfaat yang ditawarkannya, mengolah daun durian menjadi ramuan herbal bisa dilakukan dengan mudah di rumah.
HealthTanaman Herbal Daun Dewandaru untuk Darah Tinggi, Ini Cara Merebus dan Khasiatnya
Dalam dunia pengobatan tradisional, daun dan buah dewandaru telah lama dimanfaatkan untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan, mulai dari tekanan darah tinggi hingga gangguan pencernaan.
HealthLangkah Merebus Daun Cincau, Punya Manfaat Luar Biasa untuk Mengontrol Gula Darah
Daun cincau telah lama menjadi bagian tak terpisahkan dari kuliner tradisional Indonesia, dikenal karena keunikannya dalam memberikan sensasi segar dan tekstur yang khas.