Fimela.com, Jakarta Pentingnya pemenuhan gizi yang tepat pada 1000 hari pertama kehidupan tidak bisa diabaikan begitu saja. Masa ini merupakan periode emas yang menentukan kualitas tumbuh kembang anak, baik secara fisik maupun kognitif. Dalam rangka meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya gizi seimbang pada masa krusial ini, Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengadakan Seminar Media atau Media Briefing yang bertemakan "Malnutrisi pada 1000 Hari Pertama Kelahiran." Seminar ini bertujuan untuk membekali orang tua, tenaga kesehatan, dan masyarakat luas dengan pengetahuan yang diperlukan untuk mencegah malnutrisi pada anak sejak dini.
Kekurangan mikronutrien seperti zinc dan iodium pada masa 1000 hari pertama dapat berdampak buruk terhadap kesehatan anak dalam jangka panjang. Malnutrisi ini dapat menyebabkan gangguan tumbuh kembang, mempengaruhi daya tahan tubuh, serta menghambat perkembangan otak yang berujung pada penurunan kecerdasan. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami kebutuhan gizi yang harus dipenuhi pada periode kritis ini, agar anak dapat tumbuh optimal dan siap menghadapi tantangan di masa depan.
Seminar ini diadakan pada Selasa (21/01/2025), yang menghadirkan narasumber-narasumber ahli di bidangnya. Dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K), Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), serta Dr. Meta Herdiana Hanindita, SpA(K) dari Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nutrisi dan Penyakit Metabolik IDAI, yang berbagi wawasan terkait pentingnya pemenuhan gizi pada seribu hari pertama kehidupan. Acara ini akan dimoderatori oleh Dr. Ade Djanwardi Pasaribu, Sp.A, yang memandu diskusi tentang langkah-langkah pencegahan malnutrisi pada anak.
Gizi Seimbang dan Dampaknya pada Tumbuh Kembang Anak
Malnutrisi pada 1000 hari pertama kehidupan dapat menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak. Kekurangan mikronutrien seperti zinc, iodium, dan vitamin A memiliki dampak jangka panjang pada kualitas hidup anak. Gangguan pertumbuhan ini bisa berujung pada keterlambatan perkembangan motorik, kognitif, dan bahkan mempengaruhi kemampuan anak dalam belajar di usia sekolah nanti. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memastikan anak mereka mendapatkan asupan gizi yang tepat sejak dini.
Dr. Meta Herdiana Hanindita, SpA(K) menjelaskan bahwa pemenuhan gizi yang tepat dimulai dari kehamilan, di mana ibu hamil harus memastikan asupan yang cukup untuk mendukung perkembangan janin. Setelah kelahiran, pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama adalah langkah penting dalam memenuhi kebutuhan gizi bayi.
ASI mengandung nutrisi penting yang dapat mendukung pertumbuhan dan daya tahan tubuh bayi. Setelah masa ASI eksklusif, makanan pendamping ASI (MPASI) yang bergizi sangat diperlukan untuk melengkapi kebutuhan mikronutrien bayi, yang meliputi nutrisi seperti zat besi, protein, dan vitamin A.
Pentingnya Mikronutrien untuk Pencegahan Malnutrisi pada Anak
Salah satu perhatian utama dalam mencegah malnutrisi adalah pemenuhan mikronutrien yang tepat. Dr. Meta Herdiana Hanindita, SpA(K), dari Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nutrisi dan Penyakit Metabolik IDAI, menyebutkan bahwa mikronutrien seperti zinc, iodium, dan vitamin A sangat penting dalam proses perkembangan anak. Defisiensi mikronutrien ini bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti penurunan daya tahan tubuh, gangguan pertumbuhan fisik, dan gangguan perkembangan kognitif yang berdampak pada kemampuan belajar anak.
Selain itu, Dr. Meta juga menekankan pentingnya pemantauan rutin oleh tenaga medis untuk memastikan pemenuhan gizi yang optimal bagi anak. Pemantauan ini bisa dilakukan melalui pengukuran berat badan, tinggi badan, serta lingkar kepala bayi dan anak.
Data ini membantu tenaga medis mendeteksi adanya gangguan gizi sejak dini. Dalam beberapa kasus, gangguan gizi dapat diperbaiki dengan perubahan pola makan atau pemberian suplemen gizi yang tepat. Oleh karena itu, keterlibatan tenaga medis dan orang tua sangat penting dalam mencegah malnutrisi yang lebih serius di masa depan.
Kolaborasi Keluarga dan Tenaga Medis dalam Mencegah Malnutrisi
Upaya pencegahan malnutrisi memerlukan peran aktif keluarga dan tenaga medis. Orang tua sebagai pihak yang paling dekat dengan anak memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan anak mendapat asupan gizi yang baik sejak dini. Seminar yang diadakan oleh IDAI ini menyoroti pentingnya edukasi kepada orang tua mengenai pola makan yang sehat dan bergizi. Makanan yang bergizi akan mendukung perkembangan fisik anak, mempercepat proses pertumbuhan, dan memperkuat sistem imun mereka.
Di sisi lain, tenaga medis berperan dalam memberikan pemantauan dan nasihat tentang gizi yang tepat sesuai dengan usia dan kondisi anak. Dr. Ade Djanwardi Pasaribu, Sp.A, selaku moderator seminar, menegaskan pentingnya peran dokter dan tenaga medis dalam memberikan edukasi tentang pola makan yang sehat dan pemenuhan gizi yang sesuai dengan kebutuhan anak.
Selain itu, tenaga medis juga bisa mendeteksi tanda-tanda malnutrisi dan memberikan solusi yang tepat agar anak dapat mendapatkan perawatan dan penanganan yang diperlukan untuk mencapai pertumbuhan yang optimal.
Penulis: Rianti Fitri Wulandari
#UnlockingTheLimitless
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.