Manfaat Petai untuk Menurunkan Asam Urat, Begini Cara Konsumsinya

2 weeks ago 12

Fimela.com, Jakarta Asam urat merupakan salah satu penyakit yang kerap menyerang masyarakat Indonesia, terutama mereka yang telah mencapai usia 30 tahun ke atas. Meski tidak menular, penyakit ini cukup mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama saat gejalanya kambuh dengan rasa nyeri di persendian, khususnya di area jempol kaki.

Peningkatan kadar asam urat dalam tubuh umumnya dipicu oleh konsumsi makanan yang kaya akan purin. Beberapa makanan seperti jeroan, otak sapi, kembang kol, dan hati sapi sering menjadi pemicu utamanya. Selain itu, gaya hidup yang tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik turut memperburuk kondisi ini.

Namun, sebuah penelitian menarik perhatian publik dengan temuan bahwa kulit petai mengandung zat tertentu yang diyakini dapat menurunkan kadar asam urat. Apakah Sahabat Fimela tahu bagaimana sebenarnya cara kerja kulit petai dalam mengatasi masalah ini? Mari kita simak penjelasan selengkapnya sebagai berikut.

Resep ini terinspirasi dari Kentang Mustafa atau Kering Kentang namun kentangnya kami ganti dengan irisan tipis petai yang digoreng garing. Bagi pecinta petai, dijamin ketagihan karena cita rasanya lengkap.

Apa Itu Asam Urat dan Faktor Pemicunya?

Asam urat adalah produk sisa dari pemecahan purin dalam tubuh kita. Dalam keadaan normal, asam urat ini akan dikeluarkan melalui urine. Namun, jika tubuh memproduksi asam urat secara berlebihan atau tidak dapat mengeluarkannya dengan baik, zat ini bisa menumpuk di persendian kita.

Ada beberapa faktor yang dapat memicu peningkatan kadar asam urat dalam tubuh. Salah satu faktor utama adalah pola makan. Mengonsumsi makanan yang tinggi purin, seperti daging merah, jeroan, serta beberapa jenis sayuran seperti asparagus dan kembang kol, dapat meningkatkan risiko terkena serangan gout. Selain itu, obesitas dan gangguan fungsi ginjal juga dapat memperparah kondisi ini.

Orang yang menderita asam urat sering kali mengalami serangan gout secara tiba-tiba, yang ditandai dengan rasa nyeri yang sangat hebat pada persendian. Oleh karena itu, penting untuk mengelola kadar asam urat dengan baik agar terhindar dari komplikasi yang lebih serius.

Kandungan Tanin pada Kulit Petai: Kunci Penurunan Asam Urat

Penelitian telah mengungkapkan bahwa kulit petai mengandung tanin, sejenis senyawa polifenol yang memiliki kemampuan antioksidan dan antiinflamasi. Tanin ini dikenal efektif dalam membantu menurunkan kadar asam urat dengan menghambat aktivitas enzim xantin oksidase, enzim yang berperan penting dalam pembentukan asam urat.

Dalam sebuah studi yang dimuat dalam Jurnal Dunia Gizi Vol. 1 No.1 tahun 2018, disebutkan bahwa rebusan kulit petai memiliki potensi besar sebagai obat herbal. Mekanismenya bekerja dengan cara meningkatkan pengeluaran asam urat melalui urine dan mencegah terbentuknya kristal di persendian.

Namun, perlu diingat bahwa efektivitasnya bergantung pada dosis dan cara konsumsinya. Oleh karena itu, penting untuk mengikuti petunjuk penggunaan yang tepat agar manfaat yang diinginkan dapat tercapai secara optimal.

Cara Mengolah Kulit Petai untuk Menurunkan Asam Urat

Mengolah kulit petai sebagai ramuan herbal cukup sederhana. Anda hanya perlu menyiapkan beberapa langkah berikut ini:

  • Pilih kulit petai segar yang belum mengering.
  • Cuci bersih kulit petai untuk menghilangkan kotoran.
  • Rebus kulit petai dalam air mendidih selama 15-20 menit hingga air berubah warna.
  • Setelah dingin, saring air rebusan dan konsumsi 2-3 kali sehari selama 4-7 hari.

Selama mengonsumsi ramuan ini, sebaiknya hindari makanan tinggi purin untuk mempercepat proses penyembuhan. Konsultasikan juga dengan dokter jika Anda memiliki riwayat penyakit lain.

Apakah Konsumsi Petai Aman bagi Penderita Asam Urat?

Meskipun kulit petai memiliki berbagai manfaat, penderita asam urat tetap perlu berhati-hati dalam mengonsumsi biji petai. Ini disebabkan oleh kandungan purin yang cukup tinggi dalam biji petai, yang dapat memperburuk gejala asam urat jika dikonsumsi secara berlebihan.

Namun, ada kabar baik! Penelitian menunjukkan bahwa purin dari sumber nabati seperti petai cenderung lebih jarang memicu serangan gout dibandingkan purin dari sumber hewani. Selain itu, petai kaya akan serat yang berperan penting dalam mengurangi risiko serangan asam urat dengan cara mengikat asam lemak jenuh.

Pola Hidup Sehat untuk Pengelolaan Asam Urat

Selain memanfaatkan kulit petai, pengelolaan asam urat membutuhkan perubahan gaya hidup. Berikut langkah-langkah yang direkomendasikan:

  • Atur Pola Makan: Hindari makanan tinggi purin dan perbanyak konsumsi sayuran rendah purin seperti bayam dan brokoli.
  • Tetap Terhidrasi: Minum air putih minimal 2 liter per hari untuk membantu tubuh mengeluarkan asam urat.
  • Rutin Berolahraga: Aktivitas fisik seperti berjalan kaki atau yoga membantu menjaga berat badan ideal.

Pola hidup sehat ini perlu diterapkan secara konsisten untuk mencegah kekambuhan gejala dan meningkatkan kualitas hidup penderita.

Apakah petai benar-benar aman untuk penderita asam urat?

Petai sebenarnya aman untuk dinikmati selama dalam batas yang wajar. Namun, perlu diingat bahwa biji petai mengandung purin, yang bisa memicu timbulnya gejala asam urat jika dikonsumsi secara berlebihan.

Bagaimana cara mengolah kulit petai untuk asam urat?

Didihkan kulit petai segar hingga benar-benar matang, lalu saring airnya. Minumlah air rebusan ini secara rutin selama 4 hingga 7 hari untuk mendapatkan manfaatnya.

Apakah makanan tinggi purin nabati lebih aman dibandingkan hewani?

Tentu, penelitian mengungkapkan bahwa purin yang berasal dari tumbuhan jarang sekali menyebabkan serangan gout, berbeda dengan purin yang bersumber dari hewan yang lebih sering memicu kondisi tersebut.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

  • Ricka Milla Suatin
Read Entire Article
Health | Komunitas | Berita Hot |