Kolaborasi Hebat! Spesialis Payudara Terkemuka Singapura Hadirkan Perawatan Kanker Kelas Dunia untuk Perempuan Indonesia

2 weeks ago 22
Update Informasi Hot Sekarang Cermat Terpercaya

Fimela.com, Jakarta Setiap bulan April, kita kembali mengenang sosok Kartini, seorang perempuan yang bukan hanya menjadi lambang perjuangan emansipasi, tetapi juga simbol harapan dan masa depan perempuan Indonesia. Semangatnya yang tak lekang oleh zaman terus menjadi inspirasi untuk menciptakan ruang yang lebih setara, aman, dan penuh kepedulian, terutama dalam bidang kesehatan perempuan. Di tengah tantangan modern yang semakin kompleks, perhatian terhadap kesehatan perempuan, khususnya yang berkaitan dengan kanker payudara, menjadi semakin penting.

Kanker payudara masih menjadi salah satu ancaman kesehatan terbesar bagi perempuan di Indonesia. Sering kali, tantangan bukan hanya terletak pada penyakit itu sendiri, tetapi juga pada keterlambatan diagnosis, akses terbatas terhadap perawatan yang tepat, serta kurangnya informasi yang menyeluruh. Menyadari hal tersebut, tiga institusi terkemuka—Solis, Luma, dan OncoCare—mengambil langkah bersama untuk menghadirkan solusi nyata.

Melalui kolaborasi lintas negara ini, mereka tidak hanya membawa teknologi dan keahlian dari Singapura, tetapi juga semangat empati dan kepedulian untuk membantu perempuan Indonesia memperoleh hak yang sama atas layanan kesehatan terbaik. Ini bukan sekadar kerja sama medis, tetapi sebuah gerakan yang menghidupkan kembali semangat Kartini di bidang kesehatan.

Kanker Payudara: Ancaman Nyata yang Masih Mengintai Perempuan Indonesia

Kesehatan adalah hak setiap perempuan. Namun, kenyataannya, masih banyak perempuan Indonesia yang menghadapi tantangan berat dalam mengakses perawatan kanker payudara yang tepat dan cepat. Kanker ini menjadi jenis kanker paling umum yang menyerang perempuan di tanah air, dan sayangnya, mayoritas kasus baru ditemukan saat sudah memasuki stadium lanjut, saat nyawa dipertaruhkan dan waktu menjadi begitu berarti.

Menurut data Global Cancer Observatory dari World Health Organization (WHO), Indonesia termasuk dalam negara dengan angka penderita kanker tertinggi di dunia. Pada tahun 2022, lebih dari 408 ribu kasus kanker tercatat, dengan hampir 242 ribu di antaranya berakhir pada kematian. Kanker payudara menjadi salah satu penyumbang terbesar angka ini, terutama karena deteksi yang sering kali terlambat dan terbatasnya akses terhadap layanan kesehatan yang komprehensif.

Tingginya angka tersebut bukan hanya mencerminkan masalah medis, tetapi juga tantangan sosial dan emosional yang dialami perempuan dalam menghadapi penyakit ini. Mulai dari kecemasan akan kehilangan fungsi tubuh hingga ketakutan terhadap stigma yang masih melekat.

Menjawab kebutuhan mendesak ini, tiga institusi medis ternama dari Singapura—Solis Breast Care & Surgery Centre (Solis), Luma Women’s Imaging/Medical Centre (Luma), dan OncoCare Cancer Centre (OncoCare)—berkolaborasi menghadirkan layanan kanker payudara terpadu dan berkualitas internasional bagi perempuan Indonesia. Kolaborasi ini bukan hanya memindahkan teknologi, tapi juga nilai empati dan keinginan untuk menghadirkan harapan baru bagi setiap pasien.

Diagnosis yang Tepat, Harapan yang Nyata

Keberhasilan pengobatan kanker tidak bisa dilepaskan dari diagnosis yang cepat dan akurat. Dr. Henry Oscar, Konsultan Radiologi di Luma, menekankan pentingnya proses imaging yang tepat waktu. “Teknologi imaging yang canggih memang penting,” ujarnya, “tetapi interpretasi oleh tenaga ahli berpengalaman adalah yang membedakan hasil yang baik dari yang biasa.” Di Luma, diagnosis dilakukan dengan pendekatan yang menyeluruh melalui pusat radiologi lanjutan yang didukung tim patologi internal. Kehadiran layanan bedah harian (day care surgery) juga memungkinkan proses pengambilan keputusan medis berjalan lebih cepat dan terukur, sehingga memperkecil risiko keterlambatan terapi.

Jika ditemukan kelainan saat pemeriksaan rutin atau ketika perempuan merasakan perubahan pada payudaranya, maka akan dilakukan assessment lanjutan untuk menentukan langkah berikutnya. Assessment ini meliputi:

  • Mammografi Diagnostik: Pemeriksaan ini fokus pada area yang mencurigakan, menggunakan tampilan pembesaran resolusi tinggi atau focal area compression views untuk menghasilkan gambaran yang lebih jelas.
  • MRI (Magnetic Resonance Imaging): Digunakan untuk perempuan dengan risiko tinggi kanker payudara, atau pada kasus kanker payudara tersembunyi (occult), yakni kanker yang tak terdeteksi melalui pemeriksaan standar, tetapi muncul pada kelenjar getah bening di ketiak. MRI juga membantu mengevaluasi sejauh mana kanker telah menyebar di payudara yang terkena, serta mendeteksi kemungkinan kanker di payudara yang sehat.
  • Biopsi: Dilakukan untuk mengambil sampel jaringan payudara yang akan diperiksa di bawah mikroskop guna mengetahui keberadaan sel kanker.

Solis dan Luma menyediakan layanan diagnostik di tempat, sehingga memungkinkan proses konsultasi, pemindaian, hingga hasil evaluasi dilakukan hanya dalam hitungan jam. Proses ini disebut sebagai Patient Journey for Abnormal Findings, yang berlangsung sebagai berikut:

  • 10.00 – Konsultasi awal dengan spesialis bedah di Solis
  • 11.00 – Pemeriksaan lanjutan di Luma Radiology (dalam klinik atau lokasi terdekat)
  • 13.00 – Hasil pemeriksaan dievaluasi bersama dokter bedah. Jika ditemukan kelainan, biopsi dijadwalkan di Luma
  • Hari yang sama/hari berikutnya – Biopsi dilakukan dan spesimen dikirim ke laboratorium patologi internal
  • Setelah 1 minggu – Pasien kembali untuk menerima diagnosis dan menjadwalkan tindakan operasi jika dibutuhkan

Pendekatan Multidisiplin: Satu Tujuan, Banyak Keahlian

Kolaborasi antara Solis, Luma, dan OncoCare menandai sebuah pendekatan multidisiplin yang terintegrasi, bahwa setiap institusi menghadirkan keahlian unik untuk satu tujuan besar: menyelamatkan dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Solis, sebagai pusat bedah payudara, menawarkan pendekatan bedah yang presisi, termasuk lumpectomy, mastectomy, serta teknik onkoplastik yang dapat meminimalkan dampak fisik bagi pasien. Di Luma, proses deteksi dan diagnosis dilakukan dengan teknologi radiologi tercanggih, yang didukung oleh tim patologi internal untuk memberikan hasil yang cepat dan akurat. Sementara OncoCare berfokus pada perawatan berbasis terapi personalisasi, menggunakan terapi target dan akses pada uji klinis terbaru untuk memastikan bahwa setiap pasien mendapatkan pengobatan yang paling sesuai dengan karakteristik biologis kanker mereka.

Dengan pendekatan yang terintegrasi ini, pasien tidak hanya mendapatkan perawatan medis yang berkualitas, tetapi juga dukungan emosional dari tim medis yang memahami betul pentingnya menangani kanker dengan cara yang menyeluruh dan empatik.

Self-Love dan Empowerment: Menjaga Diri Adalah Wujud Keberanian

Memperingati Hari Kartini, Solis, Luma, dan OncoCare menyuarakan pesan kuat bahwa cinta terhadap diri sendiri (self-love) tak hanya berbentuk perawatan luar atau pencapaian personal, tetapi juga keberanian untuk menjaga kesehatan fisik dan mengambil keputusan medis yang tepat. Perempuan yang memahami tubuhnya, mendengarkan tanda-tandanya, dan tidak ragu mencari bantuan medis, adalah perempuan yang sedang merawat harapan hidupnya.

Perawatan kanker bukan hanya tentang menyembuhkan, tetapi tentang membuat keputusan yang penuh kasih di saat yang paling menentukan. Dengan dukungan tim ahli dari Solis, Luma, dan OncoCare, masa depan perempuan Indonesia menjadi lebih cerah dan penuh harapan.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Health | Komunitas | Berita Hot |