5 Khasiat Kesehatan Bawang Hitam yang Lebih Efektif dibandingkan Bawang Putih

2 weeks ago 35
Portal Info Live Siang Viral Online

Fimela.com, Jakarta Bawang hitam merupakan bawang putih yang telah melalui proses penyimpanan dalam kondisi suhu dan kelembapan tinggi yang terkontrol selama beberapa minggu. Selama proses ini, siung bawang putih akan mengalami perubahan warna menjadi cokelat dan akhirnya menghitam akibat reaksi Maillard.

Selain ciri khas siungnya yang berwarna hitam, bawang hitam juga memiliki rasa yang lebih halus serta tekstur yang lebih lembut dan lengket dibandingkan dengan bawang putih mentah. Selain itu, bawang ini diketahui memiliki berbagai khasiat kesehatan yang mungkin lebih bermanfaat dibandingkan dengan bawang putih yang belum mengalami proses pemanasan.

Di bawah ini terdapat enam manfaat bawang hitam yang dirangkum Fimela.com dari Healthline pada hari Senin, 21 April 2025.

Harga Bawang Putih Membumbung Tinggi, Siapa Untung?

1. Mengandung Lebih banyak Antioksidan

Proses penuaan yang dialami oleh bawang hitam membuatnya memiliki kandungan antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan bawang putih mentah. Hal ini disebabkan oleh perubahan senyawa allicin, yang memberikan aroma khas pada bawang putih saat dihancurkan, menjadi senyawa antioksidan seperti alkaloid dan flavonoid selama proses penuaan bawang hitam.

Antioksidan merupakan senyawa yang berfungsi melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif, yang berpotensi menyebabkan berbagai penyakit. Kebanyakan orang memperoleh antioksidan dari makanan nabati, termasuk bawang putih mentah.

Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2014 menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan dalam bawang hitam meningkat secara signifikan selama proses penuaan. Penelitian tersebut menemukan bahwa kandungan antioksidan pada bawang putih mencapai puncaknya pada hari ke-21 setelah proses penuaan.

2. Membantu Mengatur Gula Darah

Gula darah yang tinggi dan tidak terkontrol pada penderita diabetes dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi, seperti kerusakan ginjal, infeksi, dan penyakit jantung.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2019 terhadap tikus yang diberi makanan tinggi lemak dan gula, pengobatan menggunakan ekstrak bawang hitam menunjukkan peningkatan metabolisme, yang mencakup penurunan kolesterol, pengurangan peradangan, serta pengaturan nafsu makan.

3. Dokumen Penelitian

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2009, para peneliti menemukan bahwa bawang hitam tua memiliki tingkat aktivitas antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan bawang putih segar pada tikus yang mengidap diabetes. Mereka menyimpulkan bahwa bawang hitam tua dapat berperan dalam mencegah komplikasi diabetes berkat sifat antioksidannya.

Selain itu, sebuah studi hewan lainnya yang dilaksanakan pada tahun 2019 menunjukkan bahwa tikus yang diberi makanan tinggi lemak dan mengonsumsi bawang hitam memiliki kadar glukosa dan insulin dalam darah yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan tikus yang tidak mengonsumsinya. Hal ini menunjukkan potensi bawang hitam dalam mengatur kadar gula darah, meskipun penting untuk diingat bahwa hasil-hasil ini berasal dari penelitian pada hewan dan masih diperlukan studi lebih lanjut untuk memahami efek bawang hitam pada diabetes dan kadar gula darah manusia.

Selain manfaatnya dalam mengatur kadar gula darah, bawang hitam juga menunjukkan potensi dalam mengurangi risiko penyakit jantung. Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa bawang hitam dapat menurunkan indikator penyakit jantung, termasuk kolesterol total, kolesterol jahat (LDL), dan trigliserida dalam darah. Bumbu ini juga diketahui dapat meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL).

Dalam penelitian lain, ditemukan bahwa bawang putih mentah dan bawang hitam berkontribusi dalam meningkatkan sirkulasi darah, yang berfungsi untuk melindungi jantung dari kerusakan. Lebih lanjut, studi pada hewan menemukan bahwa ekstrak bawang hitam mampu mengurangi lemak darah total, trigliserida, dan kolesterol total pada tikus yang diberi makanan tinggi lemak. Dengan demikian, bawang hitam menunjukkan potensi yang menjanjikan dalam kesehatan jantung dan pengelolaan kolesterol.

4. Menjaga Kesehatan Otak

Bawang hitam memiliki kemampuan untuk mengurangi risiko peradangan yang dapat memengaruhi daya ingat dan memperburuk fungsi otak seiring bertambahnya usia. Para ilmuwan menunjukkan bahwa peradangan dalam sistem saraf berpotensi berkontribusi terhadap munculnya penyakit Alzheimer.

Sebuah studi yang dilakukan pada tikus menunjukkan bahwa bawang hitam mampu menurunkan peradangan di otak yang disebabkan oleh beta amiloid, dan bahkan dapat meningkatkan daya ingat jangka pendek. Selain itu, dalam penelitian lain, tim peneliti menciptakan kondisi stres oksidatif di otak tikus dan menemukan bahwa pemberian ekstrak bawang hitam berhasil mencegah dampak negatif stres oksidatif yang berpotensi merusak daya ingat.

Di sisi lain, potensi bawang hitam dalam melawan kanker juga menarik perhatian para peneliti. Beberapa studi menunjukkan hasil positif bawang hitam dalam mengatasi sel kanker. Dalam sebuah penelitian tabung reaksi yang melibatkan 21 responden, ekstrak bawang hitam menunjukkan aktivitas yang lebih kuat dalam stimulasi sistem kekebalan tubuh, sebagai antioksidan, dan dalam melawan kanker dibandingkan dengan ekstrak bawang putih mentah.

Namun, sebuah penelitian pada tahun 2006 yang melibatkan manusia menemukan bahwa ekstrak bawang putih tua (AGE) mungkin memiliki efek supresif terhadap sel kanker kolorektal. Meskipun demikian, penelitian lain tidak menemukan hasil yang sama. Para peneliti mencatat bahwa AGE tidak menunjukkan perbedaan signifikan dalam kualitas hidup pasien kanker. Oleh karena itu, penelitian ini masih dalam tahap awal dan diperlukan lebih banyak studi untuk mengeksplorasi potensi bawang hitam dalam melawan kanker.

5. Berperan dalam Menjaga Kesehatan Hati

Bawang hitam memiliki potensi untuk melindungi hati dari kerusakan yang disebabkan oleh paparan bahan kimia, obat-obatan, alkohol, dan kuman secara berulang. Penelitian yang dilakukan pada tikus menunjukkan bahwa bawang hitam memberikan perlindungan saat terjadi cedera pada hati, sehingga dapat mencegah kerusakan lebih lanjut pada organ tersebut.

Selain itu, bawang hitam juga berperan dalam mengatasi kondisi yang lebih serius. Sebuah studi pada hewan menunjukkan bahwa zat ini mampu meningkatkan fungsi hati pada kasus kerusakan hati kronis akibat alkohol, yang mungkin terjadi melalui aktivitas antioksidannya. Di sisi lain, baik bawang putih mentah maupun bawang hitam tampak tidak menimbulkan efek samping yang signifikan.

Namun, bawang putih mentah memiliki beberapa kelemahan yang mungkin tidak ada pada bawang hitam. Konsumsi bawang putih mentah dalam jumlah besar dapat meningkatkan risiko pendarahan, sehingga individu yang menggunakan obat pengencer darah sebaiknya membatasi asupan bawang hitam. Meskipun demikian, sebuah penelitian yang mengevaluasi efek ekstrak bawang putih tua terhadap pembekuan darah pada orang yang mengonsumsi obat pengencer darah menunjukkan bahwa tidak ada risiko serius yang ditimbulkan.

Walaupun demikian, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan guna memastikan apakah bawang hitam aman dan sesuai untuk kondisi kesehatan Anda. Ini penting agar Anda mendapatkan informasi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan kesehatan pribadi Anda.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

  • Mochamad Rizal Ahba Ohorella

    Author

    Mochamad Rizal Ahba Ohorella
Read Entire Article
Health | Komunitas | Berita Hot |