Apakah Gula Aren Aman untuk Dikonsumsi Pengidap Diabates? Begini Penjelasannya

Fimela.com, Jakarta Orang yang menderita diabetes sering kali perlu mencari pemanis alternatif yang lebih sehat untuk menjaga kestabilan kadar gula darah mereka. Salah satu opsi yang sering diperbincangkan adalah gula aren, yang dikenal memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan dengan gula pasir. Namun, timbul pertanyaan, Apakah gula aren benar-benar aman untuk dikonsumsi oleh orang dengan diabetes? Pertanyaan ini sangat penting, karena mengatur asupan gula merupakan kunci untuk mencegah terjadinya komplikasi yang lebih serius dalam kondisi diabetes.

Gula aren, yang berasal dari nira pohon enau, tidak hanya digunakan sebagai pemanis alami, tetapi juga memiliki kandungan nutrisi seperti vitamin B, antioksidan, dan mineral. Kandungan-kandungan ini memberikan gula aren keunggulan tertentu dibandingkan gula pasir putih. Meskipun demikian, apakah ini cukup untuk menjadikannya pilihan yang aman bagi penderita diabetes?

Menurut informasi dari berbagai sumber, gula aren memang memiliki indeks glikemik yang lebih rendah. Meskipun demikian, konsumsi gula aren tetap harus diperhatikan dan dibatasi, karena pada dasarnya gula aren masih mengandung glukosa. Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam, mari kita simak penjelasan berikut mengenai kandungan, manfaat, serta batasan aman dalam mengonsumsi gula aren.

Resep es kopi gula aren kreasi Masak.tv.

Gula aren terbuat dari nira pohon enau yang diproses secara tradisional tanpa tambahan bahan kimia. Dalam satu sendok makan gula aren (15 gram), terdapat:

• Kalori: 59,4 kalori
• Karbohidrat: 14,5 gram
• Fosfor: 3,6 mg
• Kalium: 13,5 mg
• Kalsium: 8,5 mg
• Magnesium: 2,1 mg
• Vitamin B dan antioksidan

Proses pembuatannya melibatkan pengumpulan nira cair dari pohon enau yang kemudian dipanaskan hingga airnya menguap. Hasil akhirnya berupa gula dengan rasa karamel dan tekstur khas. 

Indeks glikemik (GI) merupakan indikator yang menggambarkan seberapa cepat makanan tertentu dapat meningkatkan level gula dalam darah. Sebagai contoh, gula pasir memiliki GI sekitar 68, sedangkan gula aren hanya memiliki GI sebesar 35. Angka GI yang lebih rendah pada gula aren menunjukkan bahwa ia meningkatkan kadar gula darah dengan lebih lambat, sehingga dampaknya terhadap gula darah tidak sekuat gula pasir.

Namun, para penderita diabetes tetap disarankan untuk membatasi konsumsi gula aren meskipun GI-nya lebih rendah.  Ini karena gula aren tetap mengandung glukosa yang dapat memengaruhi kadar gula darah.

Meskipun gula aren dianggap lebih baik untuk kesehatan dibandingkan dengan gula pasir, para penderita diabetes sebaiknya tidak mengonsumsinya dalam jumlah yang berlebihan. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa "gula aren tetap berpotensi meningkatkan kadar gula darah. Oleh karena itu, penting untuk membatasi konsumsinya, sama seperti ketika mengonsumsi gula pasir.

Sebagai alternatif, penderita diabetes dapat menggunakan pemanis alami lain seperti madu atau kayu manis. Selain itu, kayu manis juga dapat memberikan rasa manis alami yang lebih stabil. 

• Stevia: Pemanis alami tanpa kalori yang diekstrak dari daun stevia. Cocok untuk penderita diabetes karena tidak memengaruhi kadar gula darah.
• Eritritol: Pemanis rendah kalori yang ditemukan dalam buah-buahan. Tidak meningkatkan gula darah dan lebih sedikit efek samping.
• Madu Asli: Mengandung nutrisi tambahan dan meningkatkan kadar gula darah secara perlahan.

• Perhatikan Takaran: Batasi konsumsi gula aren maksimal 1 sendok teh per hari.
• Kombinasikan dengan Makanan Berserat: Makanan berserat dapat membantu memperlambat penyerapan gula ke dalam darah.
• Konsultasi dengan Dokter: Diskusikan pola makan Anda dengan dokter atau ahli gizi untuk memastikan konsumsi gula aren sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.

Gula aren mengandung vitamin, mineral, antioksidan, dan serat yang tidak terdapat dalam gula pasir.