Yuki Kato Juga Pernah Alami Mata Kering: Ini Pentingnya Tidak Menyepelekan Gejala Sepele

9 hours ago 5

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, seberapa sering kamu merasakan mata sepet, perih, atau lelah dan kemudian malah mengabaikannya? Tanpa disadari, tiga gejala kecil ini bisa menjadi tanda awal dari kondisi mata kering, sebuah masalah yang ternyata dialami oleh banyak orang Indonesia namun masih sering dianggap sepele.

Melihat fenomena ini, INSTO dari Combiphar melalui produk INSTO Dry Eyes meluncurkan kampanye “Bebas Mata SePeLe”, sebuah ajakan untuk mengenali dan menangani gejala mata kering sebelum mengganggu produktivitas hingga kualitas hidup.

Mata Kering, Masalah yang Sering Dianggap Sepele

Menurut data, prevalensi mata kering di wilayah Jabodetabek dan Bandung mencapai 41%, angka yang cukup besar untuk kondisi yang jarang mendapatkan perhatian. Banyak orang baru menyadari masalahnya ketika keluhan sudah semakin berat.

Weitarsa Hendarto, Direktur PT Combiphar, menjelaskan bahwa sebagai pemimpin pasar tetes mata selama lebih dari 50 tahun, INSTO memiliki misi besar untuk meningkatkan literasi masyarakat terhadap kesehatan mata.

“Kesadaran masyarakat tentang mata kering masih rendah. Padahal, gejalanya sering muncul tetapi tidak dikenali. Melalui kampanye ‘Bebas Mata SePeLe’, kami ingin mengajak masyarakat mengenali gejala sejak dini agar kondisi tidak semakin parah,” ujarnya.

4 dari 10 Orang Alami Mata Kering, Tapi Banyak yang Tidak Sadar

Farah Feddia, GM Eye Care Combiphar, menambahkan bahwa riset internal Combiphar menunjukkan fakta penting: 4 dari 10 orang mengalami mata kering, tetapi setengahnya tidak mengetahui kondisinya.

“Ini membuktikan bahwa edukasi tentang mata kering harus diperluas. INSTO Dry Eyes hadir untuk membantu masyarakat mengenali gejala dan menawarkan solusi praktis yang mudah diakses,” jelas Farah.

Mengapa Mata Kering Harus Ditangani Sejak Awal?

Dr. Eka Octaviani Budiningtyas, SpM, dokter spesialis mata dari JEC Eye Hospitals and Clinics, menegaskan bahwa banyak pasien datang ketika kondisinya sudah parah.

“Gejala awal sebenarnya sudah muncul sejak lama, mata terasa sepet, perih, dan lelah. Kalau ditangani sejak awal, kita bisa mencegah kondisi semakin berat,” tegasnya.

Penanganan mata kering sangat beragam, mulai dari kompres hangat, latihan berkedip, konsumsi omega-3, sampai penggunaan artificial tears seperti INSTO Dry Eyes. Untuk kasus berat, tindakan medis bahkan bisa mencakup operasi.

Yuki Kato: “Ternyata, yang Saya Alami Selama Ini Bukan Sepele”

Figur publik Yuki Kato turut berbagi pengalaman pribadinya. Ia mengaku sering merasakan mata sepet dan perih, namun menganggapnya hanya karena kurang tidur.

“Awalnya saya pikir cuma kecapekan. Tapi ternyata itu gejala mata kering. Makanya kampanye seperti ‘Bebas Mata SePeLe’ sangat penting untuk bikin kita lebih aware,” ungkap Yuki.

Kampanye yang Hadir dari Kota ke Kota

Sejak Agustus 2025, kampanye ini telah hadir di Yogyakarta, Bandung, hingga Jakarta. Kini, “Bebas Mata SePeLe” membuka rangkaian kegiatan di Gandaria City, Jakarta (7–9 November 2025) dengan berbagai aktivitas, termasuk pemeriksaan mata kering gratis, zona edukasi interaktif serta aktivitas hiburan bertema kesehatan mata. 

“Kami percaya bahwa kesehatan mata adalah gerbang menuju kualitas hidup yang lebih baik,” tutup Weitarsa.Melalui kampanye ini, Combiphar dan INSTO berharap masyarakat Indonesia semakin peduli terhadap mata kering dan tidak lagi menganggap gejala “SePeLe” sebagai masalah kecil.

Sahabat Fimela, jangan tunggu sampai gejalanya mengganggu aktivitasmu. Yuk, lebih peduli pada kesehatan mata mulai dari sekarang!

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Health | Komunitas | Berita Hot |