Praktis tapi Berisiko: Ini 4 Dampak Negatif Makan Sekali Sehari yang Wajib Diketahui!

6 days ago 34

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, kita umumnya terbiasa makan dua hingga tiga kali sehari untuk mencukupi kebutuhan energi harian, terutama saat harus beraktivitas dari pagi hingga malam. Namun, tahukah kamu? Ada sebagian orang yang justru hanya makan sekali sehari. Alasannya pun beragam—mulai dari sedang diet, tak punya selera makan, lupa, hingga sekadar malas dan bingung memilih makan pakai lauk apa hari ini.

Dalam konteks penurunan berat badan, makan sekali sehari mungkin terdengar praktis dan efektif. Tapi perlu diingat, tubuh tetap memerlukan asupan energi yang cukup untuk bisa berfungsi optimal, ya. Makanan bukan hanya soal rasa kenyang, tapi juga bahan bakar agar tubuh tetap aktif, fokus, dan sehat sepanjang hari.

Sayangnya, kebiasaan makan satu kali sehari bisa menimbulkan berbagai risiko kesehatan, mulai dari pusing, sembelit, hingga malnutrisi. Jika dilakukan terus-menerus, dampaknya bisa lebih serius dan berbahaya, lho! 

Agar kamu lebih waspada, berikut ini 4 dampak negatif dari kebiasaan makan sekali sehari yang telah dirangkum dari laman onlymyhealth.com. Yuk, simak penjelasannya dan pastikan pola makanmu tetap seimbang!

1. Memicu Rasa Lapar Ekstrem dan Tubuh Kurang Bertenaga

Makan hanya sekali sehari bisa menyebabkan fluktuasi kadar gula darah yang signifikan. Setelah makan, tubuh mungkin mengalami lonjakan glukosa dan energi sesaat. Tapi ketika energi itu habis, kamu bisa merasa lemas, mudah marah, dan sangat lapar. Kondisi ini bahkan bisa memicu makan berlebihan saat satu kali makan tersebut di hari berikutnya—jumlah kalorinya bisa lebih besar dibandingkan tiga kali makan seimbang dalam sehari.

Beberapa studi menunjukkan bahwa pola makan seperti puasa intermiten (termasuk makan sekali sehari) bisa meningkatkan sensitivitas insulin dan pembakaran lemak. Namun, pembatasan kalori yang terlalu lama justru dapat membuat metabolisme tubuh melambat. Tubuh akan menghemat energi sebagai bentuk pertahanan, sehingga proses penurunan berat badan pun bisa jadi lebih sulit ke depannya.

3. Risiko Kekurangan Gizi dan Gangguan Pencernaan

Satu kali makan belum tentu cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian. Akibatnya, tubuh bisa kekurangan vitamin, mineral, hingga zat gizi makro penting seperti protein. Dampaknya bisa meliputi imunitas lemah, kesehatan tulang terganggu, hingga penurunan massa otot. Selain itu, makan dalam porsi besar sekaligus juga bisa memberatkan sistem pencernaan, menyebabkan perut kembung, refluks asam, atau rasa tidak nyaman.

4. Berdampak pada Kesehatan Mental dan Emosional

Pola makan sangat memengaruhi fungsi otak dan suasana hati. Ketika kamu tidak makan dalam waktu lama, kadar glukosa dalam otak menurun. Hal ini bisa menyebabkan sulit berkonsentrasi, perubahan suasana hati, hingga peningkatan stres dan kecemasan yang bisa semakin ekstrem.

Sahabat Fimela, itulah beberapa dampak negatif dari makan hanya sekali sehari. Yuk, lebih bijak dalam menjaga pola makan agar tubuh tetap sehat dan bertenaga sepanjang hari!    

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Health | Komunitas | Berita Hot |