Fimela.com, Jakarta Makanan dan minuman yang memiliki rasa manis sering kali sangat menggoda. Rasa manis yang dihasilkan oleh gula tidak hanya meningkatkan cita rasa, tetapi juga memberikan kepuasan pada lidah. Namun, di balik kenikmatan tersebut, konsumsi gula dalam jumlah yang berlebihan dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, khususnya terkait dengan berat badan dan risiko penyakit yang lebih serius.
Peningkatan konsumsi gula dapat berkontribusi pada penambahan kalori dalam tubuh. Kalori yang berlebih ini menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan kenaikan berat badan, bahkan dapat berujung pada obesitas. Obesitas sendiri merupakan salah satu pemicu munculnya berbagai penyakit yang serius dan berbahaya bagi kesehatan.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan pola konsumsi gula agar berat badan tetap terjaga dan kesehatan terhindar dari berbagai risiko penyakit yang mengintai. Berikut adalah beberapa risiko kesehatan yang dapat muncul akibat konsumsi gula yang berlebihan, seperti yang dilansir Fimela.com dari Heart Beats, Senin (6/1/2025).
Penderita diabetes perlu memperhatikan asupan makanan mereka untuk mengendalikan kadar gula darah. Yuk simak, jenis makanan apa saja sih yang harus dihindari?
1. Kenaikan Berat Badan
Salah satu dampak langsung dari konsumsi gula yang berlebihan adalah peningkatan berat badan. Gula mengandung fruktosa yang dapat meningkatkan rasa lapar serta dorongan untuk terus makan. Selain itu, kandungan glukosa dalam gula juga memperburuk keadaan dengan meningkatkan keinginan untuk mengonsumsi lebih banyak makanan.
Lebih jauh lagi, konsumsi fruktosa yang berlebihan dapat mengganggu fungsi hormon penting dalam tubuh, yaitu leptin. Leptin berperan penting dalam mengatur rasa lapar dan memberi sinyal kepada tubuh untuk berhenti makan setelah merasa cukup.
Namun, ketika hormon leptin terganggu, tubuh akan terus merasa lapar, sehingga kalori terus masuk tanpa kendali, yang pada akhirnya dapat menyebabkan penambahan berat badan yang signifikan.
2. Tingkatkan Kemungkinan Terkena Penyakit Jantung
Asupan makanan yang tinggi gula tidak hanya memanjakan selera, tetapi juga berpotensi meningkatkan risiko berbagai penyakit serius. Penyakit jantung, misalnya, tetap menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia. Menurut penelitian, "konsumsi gula berlebihan berkontribusi pada sejumlah masalah kesehatan yang memicu munculnya penyakit jantung."
Ketika seseorang mengonsumsi gula dalam jumlah yang berlebihan, hal ini dapat menyebabkan obesitas, peradangan, serta peningkatan kadar trigliserida, gula darah, dan tekanan darah. Semua faktor ini saling terkait dan dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya penyakit jantung. Lebih jauh lagi, konsumsi gula yang berlebihan dapat memperburuk kondisi pembuluh darah dan jantung, yang tentunya sangat berbahaya bagi kesehatan.
3. Munculnya Jerawat
Makanan tinggi karbohidrat dan gula, terutama yang memiliki indeks glikemik tinggi, dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat, memicu produksi insulin berlebih. Peningkatan insulin ini merangsang hormon androgen, yang menyebabkan produksi minyak berlebih dan peradangan, berkontribusi pada timbulnya jerawat. Lonjakan gula darah juga dapat memperburuk kondisi kulit dengan menyumbat pori-pori dan memicu peradangan.
4. Meningkatkan Kemungkinan Terkena Diabetes Tipe 2
Diabetes tipe 2 merupakan salah satu penyakit kronis yang semakin banyak dijumpai di kalangan masyarakat. Penyakit ini sering kali dipicu oleh kebiasaan mengonsumsi makanan yang mengandung gula tinggi. Meskipun terdapat berbagai faktor lain yang berkontribusi, konsumsi gula yang berlebihan dalam pola makan menjadi salah satu penyebab utama yang dapat meningkatkan risiko terkena penyakit ini.
Ketika gula masuk ke dalam tubuh dalam jumlah yang berlebihan, hal ini dapat berujung pada peningkatan berat badan atau obesitas. Obesitas sendiri merupakan kondisi yang sangat berisiko, karena dikenal sebagai salah satu faktor utama yang dapat memicu diabetes tipe 2. Sebagaimana diungkapkan, "gula yang masuk ke dalam tubuh, terutama dalam jumlah berlebih, dapat menyebabkan peningkatan berat badan atau obesitas." Saat tubuh menyimpan lemak lebih banyak, khususnya di area perut, sel-sel tubuh akan menjadi kurang sensitif terhadap insulin, hormon yang berperan penting dalam mengatur kadar gula darah.
Obesitas dapat memperburuk respons tubuh terhadap insulin, sehingga tubuh dipaksa untuk memproduksi lebih banyak insulin guna menjaga kadar gula darah tetap dalam batas normal. Namun, seiring berjalannya waktu, pankreas akan mengalami kesulitan dalam memenuhi permintaan insulin yang semakin tinggi. Akibatnya, kadar gula darah menjadi sulit untuk dikendalikan, yang pada akhirnya dapat memicu munculnya diabetes tipe 2.
5. Meningkatkan Kemungkinan Terkena Kanker
Penggunaan gula berlebihan tidak hanya berdampak negatif pada berat badan, tetapi juga meningkatkan risiko penyakit serius seperti kanker. Gula berlebih dapat menyebabkan obesitas dan peradangan kronis, yang keduanya berkontribusi pada kerusakan jaringan tubuh dan mempercepat munculnya penyakit serius.
Peradangan kronis juga dapat menyebabkan resistensi insulin, memperburuk pengaturan kadar gula darah, dan meningkatkan risiko kanker. Resistensi insulin dapat merangsang produksi hormon tertentu, seperti estrogen, yang terkait dengan risiko kanker payudara. Oleh karena itu, penting untuk mengontrol asupan gula demi menjaga kesehatan secara keseluruhan.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.