Waspada! Lonjakan Kasus Pneumonia di Jepang, Lindungi Dirimu!

1 month ago 22

Fimela.com, Jakarta Kabar terkini dari Jepang mungkin sedikit mengkhawatirkan, belakangan ini, ada peningkatan signifikan kasus pneumonia, khususnya jenis atipikal yang disebabkan oleh bakteri Mycoplasma pneumoniae. Meskipun media menyebutnya 'walking pneumonia' karena gejalanya yang kadang ringan, kita tetap perlu waspada, ya! 

Dilansir dari onlymyhealth.com kita harus memahami lonjakan kasus pneumonia di Jepang.  Meningkatnya kasus pneumonia di Jepang ini cukup signifikan, bahkan mencapai angka tertinggi sejak tahun 1999! Anak-anak menjadi kelompok yang paling rentan terhadap infeksi ini. Yang perlu kita garis bawahi adalah, ini bukan pneumonia biasa. Sebagian besar kasus yang terjadi adalah pneumonia atipikal, berbeda dengan pneumonia bakteri seperti yang disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae. Pneumonia atipikal ini lebih sulit didiagnosis dan membutuhkan penanganan medis yang spesifik.

Salah satu tantangan yang dihadapi Jepang adalah resistensi bakteri terhadap antibiotik makrolida, seperti eritromisin. Ini artinya, pengobatannya perlu lebih cermat dan tepat sasaran agar efektif.

Gejala yang Perlu Diwaspadai

Gejala pneumonia, baik atipikal maupun bakteri, bisa bervariasi. Disadur dari jst.go.jp, mulai dari yang ringan, seperti pada 'walking pneumonia'—di mana penderitanya masih bisa beraktivitas—hingga gejala berat yang membutuhkan perawatan intensif. Beberapa gejala umum yang perlu diwaspadai antara lain:

  • Batuk
  • Demam
  • Sesak napas

Jika kamu mengalami gejala-gejala tersebut, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter, ya!

Bagaimana Penanganan dan Pencegahannya?

Penanganan pneumonia di Jepang mengikuti pedoman ketat dari Japanese Respiratory Society. Pedoman ini membagi pneumonia menjadi tiga kategori berdasarkan tempat penularan: pneumonia yang didapat di masyarakat, pneumonia yang didapat di panti jompo dan fasilitas perawatan kesehatan, dan pneumonia yang didapat di rumah sakit. Pemilihan pengobatan disesuaikan dengan jenis pneumonia dan kondisi pasien. Jadi, penting sekali untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dari tenaga medis profesional.

Untuk mencegah penyebaran infeksi, penggunaan masker di tempat umum sangat direkomendasikan. Selain itu, menjaga kebersihan diri dan lingkungan juga sangat penting. Sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, terutama setelah batuk atau bersin. Istirahat yang cukup dan menjaga daya tahan tubuh juga merupakan kunci utama pencegahan penyakit, termasuk pneumonia.

Tips Tambahan untuk Tetap Sehat

Selain pencegahan di atas, ada beberapa tips tambahan yang bisa kamu lakukan untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh, lho! Rajin berolahraga, konsumsi makanan bergizi seimbang, dan cukup istirahat sangat penting untuk menjaga sistem imun tetap kuat. Jangan lupa untuk selalu mengonsumsi vitamin dan suplemen jika diperlukan, dan konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan rekomendasi yang tepat.

Ingat, informasi ini valid per tanggal 6 Februari 2025. Situasi epidemiologi bisa berubah dengan cepat. Jika kamu memiliki kekhawatiran tentang pneumonia atau gejala-gejala yang disebutkan di atas, jangan tunda untuk segera berkonsultasi dengan profesional medis untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Kesehatanmu adalah prioritas utama!

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Health | Komunitas | Berita Hot |