Tidur Sebagai Terapi, Menghilangkan Kenangan Buruk dengan Istirahat yang Cukup

2 weeks ago 13

Fimela.com, Jakarta Tidur tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental, tetapi juga berpotensi membantu menghapus kenangan yang menyakitkan, menurut sebuah studi baru dari Universitas Hong Kong. Penelitian ini menggunakan prosedur bernama targeted memory reactivation (TMR) yang bertujuan untuk mengaktifkan kembali ingatan positif dan melemahkan kenangan buruk saat seseorang tidur.

Metode ini menawarkan kesempatan untuk mengurangi penderitaan yang disebabkan oleh ingatan traumatis, dengan memanfaatkan waktu tidur sebagai momen untuk mempengaruhi ingatan secara positif. Dalam studi tersebut, 37 peserta diperlihatkan kata-kata yang dihubungkan dengan gambar tidak menyenangkan sebelum tidur. Pada malam berikutnya, sebagian dari kata-kata tersebut dipasangkan dengan gambar positif.

Selama fase tidur gerakan mata tidak cepat, peneliti memperkenalkan isyarat memori pendengaran. Hasilnya, setelah bangun, peserta menunjukkan penurunan ingatan terhadap gambar negatif dan peningkatan ingatan positif. Temuan ini menunjukkan bahwa TMR dapat secara efektif mengubah nasib pengalaman emosional dengan melemahkan ingatan buruk dan memperkuat ingatan positif selama tidur, dilansir Fimela.com dari berbagai sumber, Senin(20/1/2025).

Bangun pagi untuk berangkat ke kantor merupakan satu hal yang terkadang sulit dilakukan bagi pegawai yang bekerja. Nyamannya kasur atau udara di pagi hari membuat banyak orang terlena untuk tidur lebih lama.

Terbukti dapat Mengurangi dampak Emosional

Earnest Lee Murray, seorang ahli saraf bersertifikat yang bekerja di Rumah Sakit Umum Jackson-Madison County di Jackson, Tennessee, menjelaskan bahwa TMR telah diadopsi sebagai metode untuk menangani PTSD serta kenangan negatif lainnya.

Ia menjelaskan, "Hal ini dilakukan dengan menggabungkan isyarat sensorik dengan intervensi terapeutik dan kemudian menampilkan kembali isyarat tersebut selama fase tidur tertentu," dalam wawancaranya dengan Fox News Digital, meskipun ia tidak terlibat dalam penelitian tersebut.

Selain itu, Murray menambahkan bahwa perawatan ini telah terbukti efektif dalam mengurangi dampak emosional dari ingatan yang tidak menyenangkan, menunjukkan potensi besar TMR dalam terapi psikologis.

Tidur Berkualitas Meningkatkan Suasana Hati

Penelitian yang dibahas oleh Murray menunjukkan bahwa mengaktifkan kembali ingatan positif saat tidur dapat mengurangi kenangan traumatis atau negatif, membuka kemungkinan untuk mengatasi kondisi ini tanpa obat-obatan yang dapat menimbulkan efek samping.

Alex Dimitriu, MD, menambahkan bahwa penelitian ini menarik karena menyoroti proses otak dalam mengolah ingatan saat tidur, dan ia menganggap tidur sebagai terapi emosional yang dapat memperbaiki suasana hati dan mengurangi kecemasan.

Batasan dalam Penelitian

Penelitian menunjukkan bahwa proses emosional dan latihan terjadi selama tidur REM, dan intervensi pada tidur non-REM juga memengaruhi pemrosesan emosi. Penggunaan Teknik Modifikasi Tidur (TMR) dapat meredakan emosi negatif dan memperkuat ingatan positif, yang bermanfaat bagi individu dengan depresi atau trauma. Para ahli menyambut baik penelitian lebih lanjut di bidang ini.

Namun, penelitian ini memiliki keterbatasan, seperti kesulitan dalam meniru pengalaman traumatis yang sebenarnya dan menemukan elemen positif dalam pengalaman traumatis. Penelitian mendatang perlu mengeksplorasi cara memperkenalkan ingatan positif yang mengganggu dan peran tidur REM dalam memodifikasi ingatan emosional.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Health | Komunitas | Berita Hot |