Mengatasi Career Anxiety di Era PHK & AI: Strategi untuk Ketenangan Pikiran

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, saat ini banyak pekerja di seluruh dunia yang menghadapi tantangan besar dalam karier mereka. Kecemasan karier atau career anxiety meningkat seiring dengan gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan kemajuan pesat Kecerdasan Buatan (AI). Fenomena ini menciptakan ketidakpastian yang signifikan mengenai keamanan kerja dan masa depan profesional. Apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi kecemasan ini?

Dalam konteks ini, penting untuk memahami dampak psikologis dari career anxiety. Hilangnya kepercayaan antara pekerja dan manajemen akibat PHK massal, terutama yang terkait dengan AI, menciptakan rasa tidak aman yang mendalam. Pekerja merasa terjebak dalam keadaan cemas yang konstan, bertanya-tanya apakah pekerjaan mereka akan terancam oleh teknologi yang semakin maju.

Selain itu, banyak pekerja melaporkan bahwa kesehatan mental mereka terganggu. Sebuah survei menunjukkan bahwa 38% pekerja merasa tertekan karena pendapatan mereka terancam oleh perangkat lunak AI. Oleh karena itu, penting untuk mencari cara mengatasi career anxiety ini agar tetap produktif dan sehat secara mental.

Ahli menyarankan bahwa komunikasi yang transparan dan empati dari manajemen sangat penting dalam mengatasi career anxiety. Mircea Dima, CEO AlgoCademy, menekankan bahwa transparansi dalam proses PHK dapat membantu mengurangi rasa tidak aman di kalangan karyawan. Karyawan perlu tahu bahwa keputusan tersebut diambil sebagai pilihan terakhir.

Neeti Sharma, CEO TeamLease Digital, juga menambahkan bahwa peran HR sangat krusial dalam memastikan martabat karyawan selama proses PHK. Penanganan yang jujur dan terbuka dapat membantu meredakan kecemasan yang dirasakan pekerja.

Strategi lain yang efektif adalah fokus pada pengembangan keterampilan dan pembelajaran berkelanjutan. Mengakuisisi sertifikasi atau keterampilan baru dapat meningkatkan daya jual karyawan dan membuat mereka lebih tak tergantikan di pekerjaan mereka saat ini. Hal ini juga membuka pintu bagi peluang baru di masa depan.

Engagement dalam pembelajaran terus-menerus dapat menjadi cara proaktif untuk mengelola career anxiety. Dengan meningkatkan keterampilan, karyawan dapat merasa lebih berharga bagi perusahaan dan lebih siap menghadapi tantangan yang ada.

Terlibat dengan kolega dan rekan industri dapat menawarkan dukungan emosional dan berpotensi mengarah pada peluang kerja baru. Membangun jaringan profesional yang kuat membantu seseorang merasa tidak terlalu terisolasi dan lebih proaktif tentang kemungkinan karier.

Dengan tetap terhubung, pekerja dapat berbagi pengalaman dan strategi untuk mengatasi career anxiety. Ini juga dapat membuka peluang baru yang mungkin tidak terduga sebelumnya.

Penting untuk menjaga kesehatan mental sebagai bagian dari pengelolaan career anxiety. Ini termasuk menjaga pola makan sehat, cukup tidur, dan berolahraga. Amy Mezulis, seorang psikolog klinis, menyarankan agar pekerja menenangkan diri terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan penting.

Dengan menjaga kesejahteraan pribadi, pekerja dapat lebih siap menghadapi tantangan yang ada dan mengurangi dampak negatif dari kecemasan yang dirasakan.

Para ahli juga menyarankan agar pekerja tidak melihat AI sebagai ancaman, melainkan sebagai alat yang dapat membantu mereka dalam pekerjaan. Menggunakan AI untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dapat menjadi langkah positif dalam mengatasi career anxiety. Kelly Seagull, seorang ahli teknologi, menekankan bahwa pekerja harus mulai menggunakan AI untuk menyelamatkan pekerjaan mereka.

Dengan pendekatan yang tepat, pekerja dapat menemukan cara untuk beradaptasi dengan perubahan yang dibawa oleh AI dan memastikan bahwa mereka tetap relevan di pasar kerja yang terus berubah.