Jangan Anggap Remeh, Makanan Sehari-Hari yang Dapat Memicu Pertumbuhan Sel Kanker

5 days ago 13
Update Berita Live Sore Jitu Terbaru

Fimela.com, Jakarta Seringkali kita tidak menyadari bahwa makanan yang tampak biasa dalam keseharian kita dapat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesehatan tubuh. Salah satu dampak yang paling mengkhawatirkan adalah kemampuannya untuk memicu atau mempercepat pertumbuhan sel kanker. Makanan-makanan ini biasanya dikonsumsi secara rutin tanpa disertai rasa curiga.

Sel kanker, sama seperti sel-sel tubuh lainnya, juga membutuhkan nutrisi untuk dapat berkembang. Namun, terdapat jenis makanan tertentu yang justru memberikan 'bahan bakar' berlebih bagi pertumbuhan sel kanker tersebut. Hal ini mengakibatkan peningkatan risiko berkembangnya kanker yang dapat terjadi hanya karena pola makan yang tidak tepat.

Menjauhi jenis makanan tertentu bukanlah tindakan yang berlebihan, melainkan langkah krusial dalam upaya pencegahan. Banyak penelitian telah menunjukkan adanya hubungan langsung antara konsumsi makanan tertentu dan peningkatan kemungkinan terjadinya kanker, dilansir Fimela.com dari berbagai sumber, Senin (7/4/2025).

Kanker usus besar jadi salah satu penyakit kronis mematikan. Beberapa gejala kerap hadir tanpa disadari.

1. Daging Olahan

Beberapa jenis daging yang biasa kita konsumsi ternyata dapat menjadi penyebab kanker akibat kandungan zat kimianya. Jenis-jenis daging olahan yang disukai oleh sel kanker antara lain adalah: sosis, hot dog, dan ham yang mengandung sodium nitrit, yang dapat berubah menjadi senyawa N-nitroso di dalam tubuh dan menjadi pemicu kanker lambung serta usus.

Selain itu, daging asap atau kornet juga berisiko tinggi karena proses pengasapan menghasilkan PAH (polyaromatic hydrocarbon), yang dikenal sebagai senyawa karsinogenik.

Dendeng sapi dan salami, meskipun rasanya gurih, juga meningkatkan risiko kanker kolorektal secara signifikan karena cara pengawetannya. Penelitian yang dilakukan pada tahun 2019 menunjukkan bahwa konsumsi berlebihan daging olahan merupakan salah satu penyebab utama kanker kolorektal.

Oleh karena itu, sangat disarankan untuk membatasi konsumsi daging olahan hingga maksimal 70 gram per hari. Selain itu, memilih metode memasak yang lebih sehat seperti merebus atau mengukus dapat membantu mengurangi risiko kanker yang terkait dengan daging ini.

2. Gula Rafinasi dan Karbohidrat Olahan

Sel kanker sangat mengandalkan gula sebagai sumber energi yang cepat dicerna dan digunakan. Berbagai jenis makanan yang mengandung gula rafinasi dan karbohidrat olahan, seperti kue, biskuit, dan roti putih, memiliki kandungan gula tambahan serta tepung olahan yang memiliki indeks glikemik tinggi.

Selain itu, sereal manis dan minuman soda juga kaya akan fruktosa serta high-fructose corn syrup (HFCS), yang dapat mempercepat pertumbuhan tumor. Nasi putih dan mie instan, meskipun terasa ringan, juga berkontribusi pada lonjakan kadar gula darah akibat karbohidrat olahan yang dikandungnya.

Kondisi kadar gula darah yang tinggi membuat tubuh menjadi lebih rentan terhadap proliferasi sel kanker. Oleh karena itu, pilihan makanan yang lebih baik adalah menggantinya dengan gandum utuh, nasi merah, atau karbohidrat kompleks lainnya yang lebih sehat.

3. Makanan Mengandung Akrilamida

Memasak makanan pada suhu tinggi, terutama yang mengandung tepung, dapat menghasilkan akrilamida, yaitu senyawa yang bersifat karsinogenik. Beberapa jenis makanan yang mengandung akrilamida dalam jumlah tinggi dan sebaiknya dibatasi konsumsinya antara lain adalah kentang goreng dan keripik kentang, yang mengandung akrilamida tinggi akibat proses penggorengan pada suhu yang sangat panas.

Selain itu, makanan ringan seperti kerupuk dan camilan instan juga berpotensi menghasilkan senyawa berbahaya selama proses penggorengan atau pemanggangan.

Makanan yang dipanggang terlalu lama, seperti roti dan daging, sering kali menunjukkan warna gosong yang menarik, namun ternyata mengandung zat yang dapat merusak DNA. "Akrilamida merusak sel dan memicu kematian sel yang sehat."

Oleh karena itu, lebih baik untuk memilih metode memasak yang lebih aman, seperti merebus, memanggang pada suhu rendah, atau menggunakan slow cooker guna mengurangi risiko paparan terhadap akrilamida.

4. Produk Susu

Meskipun susu dan produk turunannya bermanfaat bagi kesehatan tulang, mereka juga dapat memicu perkembangan sel kanker tertentu, terutama pada pria. Beberapa produk susu yang sebaiknya diwaspadai karena dapat meningkatkan kadar IGF-1 antara lain:

Susu full cream dan UHT yang memiliki kandungan kalsium tinggi, yang dapat berhubungan dengan penurunan hormon yang melindungi dari kanker. Selain itu, keju dan yogurt juga berpotensi meningkatkan hormon IGF-1, yang dapat mempercepat pertumbuhan sel kanker prostat.

Produk seperti es krim dan olahan susu manis lainnya menggabungkan risiko akibat tingginya kadar gula dan kalsium yang berlebihan. IGF-1 diketahui dapat memicu produksi sel kanker dan berkontribusi pada peningkatan risiko kanker prostat.

Jika Anda tidak ingin sepenuhnya menghindari konsumsi susu, ada baiknya mempertimbangkan untuk beralih ke alternatif berbasis nabati, seperti susu kedelai atau susu almond tanpa pemanis. Dengan cara ini, Anda tetap dapat mendapatkan manfaat tanpa risiko yang terkait dengan produk susu hewani.

5. Alkohol

Minuman beralkohol dapat berperan sebagai 'penyumbang utama' dalam perkembangan sel kanker karena dampaknya yang langsung terhadap sistem imun dan DNA. Di antara jenis minuman beralkohol yang memiliki risiko tinggi adalah bir dan anggur, yang meskipun dianggap 'ringan', tetap dapat memicu pembentukan asetaldehida di hati.

Selain itu, minuman keras seperti vodka, whisky, atau soju juga berbahaya karena konsentrasi alkohol yang tinggi dapat menyebabkan stres oksidatif yang ekstrem. Tak kalah berisiko adalah minuman campuran yang mengandung energi dan alkohol, di mana kombinasi pemanis buatan dengan alkohol semakin memperparah kerusakan sel.

Asetaldehida yang dihasilkan dari metabolisme alkohol dapat mengganggu fungsi sistem kekebalan tubuh Anda, sehingga menyulitkan tubuh dalam menargetkan sel-sel prakanker dan kanker.

Oleh karena itu, menghindari alkohol sepenuhnya atau setidaknya membatasi konsumsinya adalah langkah pencegahan yang sangat efektif untuk menjaga kesehatan.

People also ask

Bagaimana cara memilih makanan yang lebih sehat?

Sebaiknya, Anda memilih makanan yang segar dan minim proses pengolahan, serta mengutamakan karbohidrat kompleks seperti roti gandum utuh dan nasi merah untuk asupan yang lebih baik.

Apakah benar bahwa alkohol dapat meningkatkan risiko kanker?

Ya, konsumsi alkohol memang dapat "meningkatkan risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker mulut dan payudara," sehingga penting untuk membatasi asupannya.

Kenapa Anda perlu berkonsultasi dengan ahli gizi?

Mengunjungi ahli gizi sangat penting untuk mendapatkan rekomendasi yang sesuai dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan spesifik Anda, sehingga Anda dapat membuat pilihan yang lebih baik untuk kesehatan.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

  • Mochamad Rizal Ahba Ohorella

    Author

    Mochamad Rizal Ahba Ohorella
Read Entire Article
Health | Komunitas | Berita Hot |