Waspadai Ciri-Ciri dan Gejala Hipotermia, Penanganan Cepat Perlu Dilakukan

1 week ago 5

Fimela.com, Jakarta Hipotermia merupakan suatu kondisi medis yang terjadi ketika suhu tubuh seseorang berada di bawah batas normal. Kondisi ini bisa dialami oleh siapa saja, terutama ketika terpapar suhu dingin dalam waktu yang lama. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala dan tanda-tanda hipotermia agar penanganan yang tepat dapat segera dilakukan. Pada artikel ini, kita akan membahas berbagai ciri-ciri dan gejala hipotermia sesuai dengan tingkat keparahannya, serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasinya.

Gejala dari hipotermia dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan yang umumnya dibagi menjadi tiga kategori: ringan, sedang, dan berat. Setiap kategori memiliki tanda-tanda yang berbeda, sehingga penting untuk memahami perbedaannya. Mari kita pelajari lebih lanjut mengenai ciri-ciri hipotermia ini agar kita lebih siap menghadapi situasi tersebut.

Memahami gejala hipotermia sangatlah krusial, terutama bagi individu yang sering beraktivitas di luar ruangan ketika cuaca dingin. Jika Anda atau orang-orang terdekat mengalami gejala-gejala ini, sangat disarankan untuk segera mencari bantuan medis guna mencegah terjadinya komplikasi yang lebih serius.

Niat untuk menaklukkan salah satu gunung seven summit dunia Carstensz Pyramid atau Puncak Jaya di Kabupaten Mimika, Papua Tengah, justru berakhir petaka. Terdapat dua pendaki perempuan berusia hampir 60 tahun tewas dalam perjalanan kembali dari punca...

Tentang Hipotermia

Hipotermia merupakan keadaan darurat medis yang muncul ketika tubuh kehilangan panas lebih cepat daripada kemampuannya untuk memproduksi panas, sehingga suhu tubuh dapat turun secara signifikan di bawah 35°C. Suhu tubuh normal manusia berada dalam rentang 36,5 hingga 37,5°C. Keadaan ini sangat berbahaya karena dapat mengganggu fungsi organ-organ penting seperti jantung, otak, dan sistem pernapasan. Jika tidak segera mendapatkan penanganan, hipotermia dapat berujung pada kondisi serius seperti gagal jantung, masalah pernapasan, bahkan kematian.

Kondisi hipotermia terjadi ketika panas yang dihasilkan oleh tubuh tidak sebanding dengan panas yang hilang. Beberapa faktor yang dapat memicu terjadinya hipotermia termasuk paparan suhu yang sangat rendah, tidak menggunakan pakaian yang sesuai saat cuaca dingin, mengenakan pakaian basah untuk waktu yang lama, atau berendam di dalam air dingin dalam waktu yang lama. Selain itu, risiko mengalami hipotermia juga dapat meningkat jika seseorang mengalami kelelahan atau dehidrasi. Kelompok yang lebih rentan terhadap hipotermia meliputi bayi, orang tua, dan mereka yang memiliki masalah kesehatan tertentu seperti diabetes atau hipotiroidisme.

Gejala dan Ciri-ciri Hipotermia

Gejala hipotermia bervariasi tergantung pada tingkat keparahan, mulai dari ringan hingga berat. Berikut ciri-ciri dan gejala hipotermia berdasarkan tahapannya:

Hipotermia Ringan (suhu tubuh 32–35°C):

  • Menggigil.
  • Kulit terasa dingin saat disentuh.
  • Kulit pucat.Mati rasa.
  • Pernapasan cepat.
  • Mengantuk.
  • Takikardia (detak jantung cepat).
  • Respons menurun.
  • Penyempitan pembuluh darah.
  • Gerak refleks menurun.
  • Kelelahan.
  • Tekanan darah meningkat.
  • Kurang koordinasi.

Hipotermia Sedang (suhu tubuh 28–32°C):

  • Kesadaran berkurang.
  • Tidak lagi menggigil.
  • Tekanan darah menurun.
  • Pernapasan melambat.
  • Detak jantung melambat (bradikardia).
  • Inkontinensia urine (ketidakmampuan menahan kencing).
  • Pupil melebar.Kehilangan refleks.
  • Kulit tampak kebiruan (sianosis).Kesulitan bicara

Hipotermia Berat (suhu tubuh di bawah 28°C):

  • Respon dan kesadaran hilang.
  • Otot tegang.
  • Ketidakmampuan mata dalam merespon cahaya.
  • Detak jantung melambat dan tidak teratur.
  • Sulit bernapas.
  • Edema paru.
  • Henti jantung.
  • Kaku otot.
  • Tidak memberi respons.
  • Bradikardia makin parah.
  • Pernapasan dan denyut nadi sangat lemah.
  • Pingsan.
  • Terdapat cairan di paru-paru.
  • Koma.
  • Kematian.

Bagaimana Cara Mencegah Hipotermia?

  • Menjaga tubuh agar tetap kering adalah hal yang sangat penting. Oleh karena itu, usahakan untuk selalu memastikan bahwa tubuh Anda tidak lembap.
  • Pilihlah pakaian yang sesuai dengan kondisi cuaca dan jenis aktivitas yang akan dilakukan, terutama ketika mendaki gunung atau berkemah di daerah dingin. Pakaian berlapis sangat disarankan untuk menjaga kehangatan tubuh Anda.
  • Ketika beraktivitas di luar ruangan dalam suhu yang sangat dingin, penting untuk menggunakan aksesoris tambahan seperti topi, syal, sarung tangan, kaus kaki, dan sepatu bot. "Topi penting karena banyak panas hilang melalui kepala," sehingga Anda perlu melindungi bagian ini agar tetap hangat.
  • Hindari melakukan aktivitas fisik yang terlalu berat ketika suhu sangat rendah, karena keringat yang dihasilkan dapat membuat pakaian menjadi basah dan menurunkan suhu tubuh. Ini dapat meningkatkan risiko Anda mengalami hipotermia.
  • Jauhi konsumsi minuman beralkohol atau berkafein, karena kedua jenis minuman ini dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk mengatur suhu. Sebaliknya, lebih baik untuk mengonsumsi makanan dan minuman hangat.
  • Makanan dan minuman hangat sangat bermanfaat untuk meningkatkan suhu tubuh. Selama pendakian, pastikan Anda membawa banyak camilan untuk mengganti energi yang hilang, terutama makanan manis yang cepat membakar kalori.
  • Pastikan untuk tetap terhidrasi, karena dehidrasi dapat meningkatkan risiko hipotermia. Oleh karena itu, minumlah banyak air meskipun Anda tidak merasa haus.
  • Istirahat yang cukup juga sangat penting, karena tubuh yang lelah lebih rentan terhadap dingin. Jika Anda mulai merasa kedinginan, segera ambil waktu untuk beristirahat dan melakukan pemanasan.
  • Selalu perhatikan suhu ruangan agar tetap hangat, terutama untuk bayi dan anak-anak. Jika anak Anda tidur di ruangan ber-AC, atur suhu pendingin udara dengan tepat agar tidak terlalu dingin.
  • Ingatlah untuk memberi tahu orang lain tentang rencana perjalanan Anda jika Anda berniat melakukan aktivitas di luar ruangan dalam cuaca dingin. Ini adalah langkah penting untuk keselamatan Anda.
  • Terakhir, waspadalah terhadap tanda-tanda hipotermia, seperti menggigil, berbicara cadel, dan kebingungan. Mengidentifikasi gejala ini sejak dini sangat membantu dalam mencegah kondisi yang lebih serius.

Cara Menangani Hipotermia

  • Segera pindahlah ke lokasi yang lebih hangat dan kering. Sangat penting untuk melindungi tubuh dari angin, terutama bagian kepala dan leher, agar tetap nyaman.
  • Jika pakaian yang dikenakan dalam keadaan basah, segera ganti dengan pakaian yang kering dan hangat, seperti jaket atau selimut. Ini akan membantu menjaga suhu tubuh tetap stabil dan nyaman.
  • Untuk menghangatkan tubuh, lakukan prosedur insulasi dengan menyelimuti mereka agar panas tubuh tidak hilang, serta terhindar dari udara dingin di sekitarnya. Anda juga dapat menggunakan alat penghangat lain, seperti lampu atau hot pack. Proses pemanasan ini sebaiknya dilakukan secara perlahan untuk menghindari risiko pembuluh darah yang menyempit tiba-tiba melebar. Hindari merendam tubuh dalam air hangat, karena hal ini bisa menyebabkan darah mengalir menjauh dari jantung dan otak, yang berpotensi menurunkan tekanan darah secara berbahaya.
  • Sediakan minuman hangat yang tidak mengandung kafein atau alkohol untuk membantu menghangatkan tubuh. Minuman ini dapat memberikan efek positif dalam menjaga suhu tubuh.
  • Jika ada seseorang yang menunjukkan tanda-tanda kehilangan kesadaran dan napas, segera lakukan CPR (resusitasi jantung). Tindakan cepat ini dapat menyelamatkan nyawa.
  • Penting untuk memastikan bahwa diri sendiri dan orang lain mendapatkan perawatan medis di rumah sakit terdekat secepat mungkin. Jika kondisi korban semakin memburuk, segera hubungi layanan darurat untuk mendapatkan bantuan yang diperlukan.
  • Hindari memberikan pijatan karena dapat menyebabkan denyut jantung menjadi tidak teratur. Selain itu, jangan berikan alkohol karena dapat mengganggu proses tubuh dalam menyimpan panas.

Pertanyaan dan Jawaban Seputar Hipotermia

Apa yang harus dilakukan jika seseorang mengalami hipotermia? Segera cari bantuan medis dan coba hangatkan tubuh dengan selimut atau pakaian hangat.

Apakah hipotermia bisa terjadi di dalam ruangan? Ya, hipotermia bisa terjadi di dalam ruangan jika suhu ruangan sangat dingin atau jika seseorang terpapar air dingin dalam waktu lama.

Siapa yang berisiko tinggi mengalami hipotermia? Anak-anak, orang tua, dan mereka yang memiliki kondisi medis tertentu lebih berisiko mengalami hipotermia.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

  • Miranti
 freepik.com

InfoDoa Sesudah Sholat Dhuha sesuai Ajaran Nabi, Bisa Diamalkan Setiap Hari

Doa yang diajarkan Nabi setelah sholat Dhuha, lengkap dengan bacaan shahih, keutamaan, dan dzikir yang dapat dipraktikkan setiap hari.

Ilustrasi buka puasa bersama. (Photo Copyright by Freepik)

HealthSimak Tips Mencegah Diabetes di Bulan Puasa

Panduan menyeluruh untuk berpuasa bagi penderita diabetes mencakup pola makan, aktivitas fisik, serta waktu yang tepat untuk minum obat.

Ilustrasi muslim berzikir,berdoa. (Photo Copyright by Freepik)

InfoKeutamaan dan Cara Mengirim Al Fatihah untuk Orang yang Sudah Meninggal Dunia

Untuk mengirimkan Al Fatihah kepada orang yang telah meninggal, diawali dengan bacaan ila ruhi, ila arwah, atau ila hadroti.

 instagram/achasinaga)

EntertainmentKemeriahan Gender Reveal Calon Anak Ketiga Acha Sinaga, Bahagia Bakal Punya Putri

Acha Sinaga merayakan pengumuman jenis kelamin anak ketiganya dan terkejut mengetahui bahwa ia akan memiliki seorang putri setelah dua anak laki-laki.

 Instagram/fairuzarafiq)

EntertainmentSerasi Kenakan Outfit Warna Pastel, Sonny Septian Ajak Istri dan Anak Pemotretan Keluarga

Fairuz A. Rafiq membagikan foto pemotretan keluarga dengan busana serasi, yang membuat netizen ramai memuji kecantikan dan ketampanan mereka.

Read Entire Article
Health | Komunitas | Berita Hot |