Manfaat dan Efek Samping dari Diet Karnivora yang Perlu Kamu Tahu

1 week ago 35

Fimela.com, Malang Beberapa tahun terakhir, diet karnivora menjadi perbincangan hangat di dunia kesehatan. Pola makan yang satu ini tergolong ekstrem karena benar-benar mengandalkan makanan hewani seperti daging, ikan, telur, dan produk susu tinggi lemak, tanpa tambahan sayur, buah, atau biji-bijian sama sekali. Para pendukungnya percaya bahwa menghilangkan karbohidrat dan serat bisa membantu menurunkan berat badan, memperbaiki fokus, serta menstabilkan gula darah.

Namun, di balik tren ini, banyak ahli kesehatan masih ragu dengan klaim tersebut. Sejumlah penelitian kecil menunjukkan bahwa diet karnivora mungkin memberikan manfaat jangka pendek, tetapi belum cukup bukti kuat untuk menyimpulkan bahwa pola makan serba daging ini aman dalam jangka panjang. Tidak hanya soal kekurangan nutrisi, tetapi juga potensi meningkatnya risiko penyakit jantung karena tingginya kadar lemak jenuh.

Sebelum memutuskan untuk mencobanya, penting untuk memahami apa saja manfaat dan efek samping dari diet karnivora agar kamu bisa menilai apakah pola makan ini benar-benar cocok untuk tubuhmu.

1. Membantu Menurunkan Berat Badan

Salah satu alasan utama orang mencoba diet karnivora adalah untuk menurunkan berat badan. Karena hanya mengonsumsi protein dan lemak, tubuh akan masuk ke kondisi ketosis, yaitu membakar lemak sebagai sumber energi utama. Selain itu, protein tinggi membuat kamu merasa kenyang lebih lama, sehingga mengurangi keinginan untuk ngemil berlebihan.

2. Mengontrol Kadar Gula Darah

Tanpa adanya asupan karbohidrat, kadar gula darah cenderung lebih stabil. Dalam satu survei terhadap lebih dari 2.000 orang yang menjalani diet karnivora selama 9 hingga 20 bulan, banyak peserta penderita diabetes yang melaporkan penurunan kadar gula darah bahkan bisa mengurangi atau berhenti dari obat diabetes mereka. Meski begitu, data ini masih bersifat subjektif dan belum terbukti secara klinis.

3. Meningkatkan Fokus dan Energi

Beberapa orang melaporkan merasa lebih fokus, energik, dan tidak mudah lelah saat menjalani diet ini. Hal ini kemungkinan karena asupan protein tinggi dan stabilnya kadar gula darah, yang membuat energi lebih konsisten sepanjang hari. Namun, efek ini bisa berbeda pada setiap orang tergantung dari kondisi tubuh dan metabolisme.

Efek Samping Diet Karnivora

1. Kekurangan Vitamin dan Mineral

Menghilangkan sayur, buah, dan biji-bijian berarti tubuh kehilangan sumber penting serat, vitamin C, vitamin A, dan folat. Kekurangan ini dapat berdampak pada sistem pencernaan, imunitas, dan kesehatan kulit. Dalam jangka panjang, defisiensi nutrisi juga bisa meningkatkan risiko penyakit kronis.

2. Gangguan Pencernaan

Kurangnya serat membuat sebagian orang mengalami sembelit. Namun menariknya, beberapa justru melaporkan diare akibat tingginya konsumsi lemak dan protein yang mengubah keseimbangan bakteri baik di usus. Kondisi ini dapat menyebabkan perut terasa tidak nyaman dan pencernaan terganggu.

3. Risiko Penyakit Jantung

Diet tinggi lemak jenuh dari daging merah dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat), yang berpotensi memicu penyumbatan pembuluh darah, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung. Konsumsi daging olahan seperti sosis atau bacon juga dapat meningkatkan kadar sodium dan risiko stroke.

Diet karnivora memang tampak menjanjikan karena bisa menurunkan berat badan dan menjaga kadar gula darah dalam waktu singkat. Namun, pola makan yang hanya berfokus pada daging tanpa variasi nutrisi dari tumbuhan bisa berdampak buruk bagi kesehatan jangka panjang. Jika kamu tertarik mencobanya, sebaiknya lakukan di bawah pengawasan ahli gizi agar tubuh tetap mendapatkan kebutuhan nutrisi secara seimbang.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Health | Komunitas | Berita Hot |