Kim Sae Ron Alami Henti Jantung: Kenali Gejala dan Pentingnya Penanganan Cepat

3 weeks ago 13

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, henti jantung adalah kondisi yang bisa terjadi secara tiba-tiba dan tanpa peringatan, hal inilah yang baru saja dialami oleh Kim Sae Ron. Dalam sekejap, jantung bisa berhenti berdetak, mengakibatkan aliran darah ke seluruh tubuh terhenti. Hal ini berbeda dengan serangan jantung, di mana jantung masih berdenyut meskipun aliran darah terhambat. Henti jantung, atau yang dikenal sebagai sudden cardiac arrest (SCA), adalah situasi darurat yang memerlukan penanganan segera agar tidak berakibat fatal.

Ketika henti jantung terjadi, otak dan organ vital lainnya kekurangan oksigen, yang dapat menyebabkan kerusakan permanen atau kematian dalam waktu singkat. Mengapa kondisi ini bisa terjadi? Beberapa faktor dapat menyebabkan henti jantung, dan penting bagi kita untuk mengenalinya agar dapat memberikan pertolongan yang tepat.

Penyebab utama dari henti jantung adalah aritmia, gangguan irama jantung yang membuat jantung tidak mampu memompa darah secara efektif. Salah satu jenis aritmia paling berbahaya adalah fibrilasi ventrikel (VF), yang sering kali menjadi penyebab utama henti jantung mendadak.

Penyebab Henti Jantung yang Perlu Diketahui

Sahabat Fimela, ada banyak faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya henti jantung. Berikut beberapa di antaranya:

  • Penyakit jantung koroner: Penumpukan kolesterol di arteri jantung dapat menyumbat aliran darah.
  • Serangan jantung: Merupakan penyebab umum henti jantung.
  • Gagal jantung: Kondisi di mana jantung tidak mampu memompa cukup darah.
  • Penyakit jantung bawaan: Kelainan jantung yang dapat meningkatkan risiko henti jantung.
  • Trauma berat: Seperti benturan keras ke dada.
  • Konsumsi obat atau alkohol berlebihan: Dapat mempengaruhi fungsi jantung.
  • Paparan kejutan listrik: Dapat menyebabkan henti jantung.
  • Riwayat keluarga: Memiliki keluarga dengan gangguan jantung meningkatkan risiko.
  • Kebiasaan merokok: Dapat merusak kesehatan jantung.

Gejala Awal Henti Jantung

Sahabat Fimela, meskipun henti jantung sering terjadi tanpa peringatan, beberapa orang mungkin mengalami gejala awal. Kenali tanda-tanda ini agar bisa segera bertindak:

  • Rasa tidak nyaman di dada: Bisa berupa tekanan atau nyeri.
  • Sesak napas: Merasa sulit bernapas meskipun tidak melakukan aktivitas berat.
  • Lemas: Merasa sangat lelah atau lunglai.
  • Detak jantung cepat: Jantung berdetak tidak teratur atau terlalu cepat.
  • Pusing atau mual: Gejala ini bisa muncul bersamaan.

Tanda-tanda Henti Jantung yang Harus Diwaspadai

Ketika henti jantung terjadi, ada beberapa tanda yang jelas terlihat:

  • Kolaps atau ambruk: Seseorang bisa jatuh tiba-tiba.
  • Kehilangan kesadaran: Tidak merespons rangsangan.
  • Tidak ada denyut nadi: Cek nadi untuk memastikan.
  • Tidak ada napas: Atau pernapasan agonal yang terlihat tidak efektif.

Penting untuk diingat, jika Anda atau seseorang di sekitar Anda mengalami gejala-gejala di atas, segera hubungi layanan medis darurat. Penanganan segera sangat penting untuk meningkatkan peluang bertahan hidup.

CPR (Cardiopulmonary Resuscitation) dan penggunaan defibrilator otomatis eksternal (AED) adalah tindakan yang dapat menyelamatkan nyawa. Dengan mengetahui informasi ini, kita semua bisa lebih siap menghadapi situasi darurat yang berkaitan dengan henti jantung.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Health | Komunitas | Berita Hot |