Fimela.com, Jakarta Sahur sering kali dianggap sekadar rutinitas sebelum menjalankan ibadah puasa. Tak sedikit orang yang memilih melewatkannya, entah karena tidak merasa lapar, ingin tidur lebih lama, atau sekadar terburu-buru. Padahal, sahur bukan sekadar tradisi, melainkan bagian penting yang dapat membantu tubuh tetap bertenaga sepanjang hari.
Bayangkan tubuh sebagai kendaraan yang harus menempuh perjalanan panjang. Tanpa bahan bakar yang cukup, perjalanan akan terasa lebih berat, bahkan bisa terhenti di tengah jalan. Begitu pula dengan tubuh saat berpuasa tanpa sahur—energi yang seharusnya bertahan seharian justru habis lebih cepat. Akibatnya, rasa lemas, kantuk, dan sulit berkonsentrasi bisa muncul lebih awal dari yang diharapkan.
Selain itu, sahur juga memiliki peran dalam menjaga keseimbangan metabolisme. Melewatkan makan sahur bisa membuat tubuh mengalami dehidrasi lebih cepat, menurunkan kadar gula darah, hingga memicu gangguan pencernaan. Meski awalnya tampak sepele, kebiasaan ini dapat berdampak pada kesehatan dalam jangka panjang.
Lalu, apa saja dampak buruk yang bisa terjadi jika kita sering berpuasa tanpa sahur? Melansir healthline.com, berikut adalah beberapa dampak buruk berpuasa tanpa sahur yang dapat mengganggu kesehatan tubuh.
1. Rasa Lapar yang Berlebihan dan Ngidam Makanan
Melewatkan sahur berarti tubuh tidak mendapatkan asupan energi yang cukup untuk menjalani hari. Hal ini dapat menyebabkan rasa lapar berlebihan yang membuat tubuh lebih sulit mengendalikan nafsu makan. Akibatnya, saat berbuka, seseorang cenderung makan dalam jumlah besar atau mengonsumsi makanan tinggi gula dan lemak yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
2. Sakit Kepala dan Pusing
Kurangnya asupan makanan sebelum puasa dapat menyebabkan kadar gula darah turun drastis, yang sering kali mengakibatkan sakit kepala dan pusing. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sakit kepala akibat puasa biasanya terjadi di bagian depan kepala dan memiliki tingkat intensitas ringan hingga sedang. Selain itu, jika seseorang terbiasa mengonsumsi kafein, penghentian konsumsi secara mendadak akibat puasa juga bisa memperburuk gejala sakit kepala.
3. Gangguan Pencernaan
Sahur membantu sistem pencernaan tetap bekerja dengan baik sepanjang hari. Melewatkan sahur dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti sembelit, kembung, atau bahkan diare. Hal ini terutama terjadi jika saat berbuka seseorang langsung mengonsumsi makanan dalam jumlah besar tanpa persiapan yang memadai.
4. Mudah Marah dan Perubahan Mood
Tanpa asupan sahur, kadar gula darah cenderung turun lebih cepat, yang dapat menyebabkan seseorang menjadi lebih mudah marah, gelisah, atau sulit berkonsentrasi. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang berpuasa lebih rentan mengalami perubahan suasana hati, meskipun pada akhirnya mereka juga merasakan kebanggaan dan pencapaian setelah menjalani puasa.
5. Kelelahan dan Energi Rendah
Melewatkan sahur berarti tubuh harus bertahan lebih lama tanpa asupan energi, yang dapat menyebabkan rasa lelah dan kurang bertenaga sepanjang hari. Dalam beberapa kasus, kurangnya energi ini juga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama bagi mereka yang memiliki jadwal kerja atau sekolah yang padat.
6. Bau Mulut
Puasa menyebabkan tubuh menggunakan lemak sebagai sumber energi utama, yang menghasilkan aseton sebagai produk sampingan. Aseton ini dapat menyebabkan bau mulut yang tidak sedap. Selain itu, kurangnya produksi air liur akibat dehidrasi selama puasa juga dapat memperburuk kondisi ini.
7. Gangguan Tidur
Beberapa orang mengalami gangguan tidur saat berpuasa, terutama jika mereka tidak sahur. Rasa lapar atau kurangnya nutrisi dapat membuat seseorang lebih sulit tidur nyenyak di malam hari. Sebaliknya, makan sahur dengan makanan yang tepat dapat membantu menjaga ritme tubuh dan meningkatkan kualitas tidur.
8. Dehidrasi
Pada awal puasa, tubuh kehilangan banyak cairan melalui urine. Jika tidak ada asupan cairan yang cukup saat sahur, seseorang bisa mengalami dehidrasi yang dapat menyebabkan sakit kepala, kelelahan, dan sulit berkonsentrasi. Oleh karena itu, penting untuk minum cukup air saat sahur agar tubuh tetap terhidrasi sepanjang hari.
9. Risiko Malnutrisi
Jika seseorang sering melewatkan sahur dan tidak menggantinya dengan makanan bergizi saat berbuka, mereka berisiko mengalami kekurangan gizi. Malnutrisi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti sistem imun yang melemah, kulit kering, dan gangguan metabolisme. Oleh karena itu, sangat penting untuk tetap menjaga pola makan yang seimbang selama puasa.
Sahur bukan hanya sekadar rutinitas sebelum berpuasa, tetapi juga berperan besar dalam menjaga kesehatan tubuh. Melewatkan sahur dapat menyebabkan berbagai dampak negatif, mulai dari rasa lapar berlebihan, sakit kepala, gangguan pencernaan, hingga kelelahan dan dehidrasi. Oleh karena itu, jangan sepelekan sahur dan pastikan untuk mengonsumsi makanan bergizi agar puasa berjalan lancar dan tubuh tetap sehat!
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.