Gejala Awal Katarak di Usia Muda dan Cara Mencegahnya yang Perlu Diketahui

Fimela.com, Jakarta Katarak adalah kondisi yang sering diasosiasikan dengan penuaan, namun tahukah Sahabat Fimela bahwa katarak juga dapat menyerang individu di usia muda? Bahkan, katarak kongenital dapat muncul sejak lahir. Pemahaman yang keliru mengenai katarak dapat menyebabkan keterlambatan dalam diagnosis dan penanganan, yang berpotensi memperburuk penglihatan.

Gejala awal katarak di usia muda mungkin tidak terlalu jelas, namun penting untuk mengenali tanda-tanda ini agar dapat segera mendapatkan penanganan yang tepat. Mari kita bahas lebih lanjut mengenai gejala awal katarak dan cara mencegahnya.

Gejala awal katarak di usia muda dapat bervariasi, namun beberapa tanda yang umum terjadi antara lain:

• Penglihatan Buram atau Berawan: Penglihatan mungkin menjadi buram atau berkabut, sehingga sulit melihat objek dengan jelas.
• Warna Terlihat Pudar: Warna-warna di sekitar dapat tampak pudar atau kekuningan, membuat tampilan visual menjadi tidak seperti biasanya.
• Sensitivitas Terhadap Cahaya: Penderita mungkin merasa silau berlebihan terhadap cahaya terang, seperti lampu atau sinar matahari.
• Melihat Lingkaran Cahaya: Gejala ini sering terlihat saat memandang sumber cahaya, terutama saat mengemudi di malam hari.
• Penglihatan Ganda: Penglihatan ganda pada satu mata dapat terjadi, dan kadang-kadang bisa hilang seiring membesarnya katarak.
• Kesulitan Melihat di Malam Hari: Penderita mungkin membutuhkan cahaya yang lebih terang saat membaca atau melakukan aktivitas yang membutuhkan fokus.
• Sering Mengganti Resep Kacamata: Perubahan kualitas penglihatan yang cepat dapat membuat seseorang sering mengganti resep kacamata.
• Noda Putih atau Abu-abu pada Pupil: Ini adalah tanda katarak yang sudah lebih lanjut dan perlu mendapatkan perhatian medis.

Katarak di usia muda dapat disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya:

• Katarak Kongenital: Kekeruhan pada lensa mata yang sudah ada sejak lahir dapat disebabkan oleh faktor genetik atau infeksi selama kehamilan.
• Cedera Mata: Cedera pada mata, termasuk paparan radiasi atau bahan kimia, dapat memicu katarak traumatik.
• Kondisi Medis Kronis: Penyakit seperti diabetes dan tekanan darah tinggi dapat mempercepat perkembangan katarak.
• Penggunaan Obat-obatan Tertentu: Penggunaan kortikosteroid dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko katarak.
• Faktor Genetik: Riwayat keluarga yang menderita katarak di usia muda dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalaminya.
• Gaya Hidup: Merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan paparan sinar UV tanpa pelindung dapat mempercepat pembentukan katarak.

Meskipun beberapa faktor risiko tidak dapat diubah, ada langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegah atau memperlambat perkembangan katarak:

• Melindungi Mata dari Sinar UV: Kenakan kacamata hitam yang memblokir sinar UVA dan UVB saat berada di luar ruangan.
• Berhenti Merokok: Mengurangi atau berhenti merokok dapat menurunkan risiko katarak dan gangguan mata lainnya.
• Mengelola Kondisi Kesehatan Kronis: Penting untuk menjaga kadar gula darah dan tekanan darah tetap terkontrol.
• Mengonsumsi Makanan Kaya Antioksidan: Sertakan buah-buahan dan sayuran berwarna-warni dalam diet Anda untuk menjaga kesehatan lensa mata.
• Membatasi Konsumsi Alkohol: Mengurangi asupan alkohol dapat membantu mengurangi risiko katarak.
• Menjaga Berat Badan Ideal: Menjaga berat badan sehat dapat mengurangi risiko terkena diabetes.
• Rutin Melakukan Pemeriksaan Mata: Kunjungi dokter mata secara teratur untuk deteksi dini dan penanganan yang tepat.
• Waspada Efek Samping Obat: Tanyakan kepada dokter tentang potensi efek samping obat yang dapat memengaruhi mata.