Simak Tips Mencegah Diabetes di Bulan Puasa

1 week ago 5

Fimela.com, Jakarta Bulan Ramadan adalah waktu yang sangat ditunggu oleh umat Muslim di seluruh dunia, termasuk mereka yang menderita diabetes. Namun, menjalani puasa dalam keadaan ini memerlukan pendekatan yang cermat agar kadar gula darah tetap terjaga dan terhindar dari komplikasi yang serius.

Secara umum, penderita diabetes diperbolehkan untuk berpuasa selama kondisi kesehatan mereka terpantau dengan baik. Akan tetapi, jika kadar gula darah tidak terkontrol, puasa bisa berpotensi menyebabkan hipoglikemia (kadar gula darah rendah) atau hiperglikemia (kadar gula darah tinggi).

Oleh karena itu, sangat penting bagi penderita diabetes untuk memahami cara menjaga kestabilan kadar gula darah selama bulan puasa. Dengan mengatur pola makan yang sehat, memperhatikan asupan cairan, serta mengikuti saran dari dokter, puasa dapat dilakukan dengan aman dan nyaman.

Diabetes bukan hanya menyerang orang dewasa. Kenyataannya, anak-anak bahkan bayi yang baru lahir juga bisa mengidap penyakit diabetes. Simak penjelasan selengkapnya dalam video berikut ini!

1. Atur Pola Makan: Sahur dan Berbuka dengan Bijak

Pengaturan pola makan menjadi faktor penting bagi penderita diabetes untuk menjalani puasa dengan aman. Salah satu kesalahan umum yang sering dilakukan adalah melewatkan sahur, yang seharusnya tidak dilakukan karena "ini sangat penting untuk menjaga kestabilan gula darah sepanjang hari." Melaksanakan sahur mendekati waktu imsak dapat membantu energi bertahan lebih lama dan menurunkan risiko terjadinya hipoglikemia. Disarankan untuk mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah, seperti nasi merah, gandum, sayuran, dan sumber protein tanpa lemak.

Ketika berbuka puasa, penting untuk menghindari kebiasaan makan berlebihan atau mengonsumsi makanan yang tinggi gula dan lemak. Sebaiknya, mulailah berbuka dengan air putih dan kurma dalam jumlah yang terbatas, kemudian lanjutkan dengan makanan utama yang kaya akan nutrisi. Agar metabolisme tetap terjaga, disarankan untuk membagi porsi makan menjadi empat kali, yaitu saat sahur, berbuka, makan malam, dan camilan sehat sebelum tidur. Dengan cara ini, penderita diabetes dapat menjalani puasa dengan lebih baik dan aman.

2. Perhatikan Asupan Cairan agar Terhindar dari Dehidrasi

Selain asupan makanan, pentingnya cairan dalam menjaga kestabilan kadar gula darah selama puasa tidak dapat diabaikan. Kekurangan cairan dapat berakibat pada dehidrasi, yang pada gilirannya dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang tidak diinginkan.

Untuk memenuhi kebutuhan cairan harian, disarankan untuk menerapkan pola minum 4-2-2: yaitu 4 gelas saat berbuka, 2 gelas sebelum tidur, dan 2 gelas saat sahur. Selain itu, sebaiknya hindari konsumsi minuman berkafein seperti teh dan kopi saat sahur, karena hal ini dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil dan mempercepat terjadinya dehidrasi.

Pilihlah air putih sebagai sumber utama hidrasi, ketimbang minuman manis yang dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah secara mendadak. Dengan cara ini, Anda dapat menjaga keseimbangan gula darah dan tetap terhidrasi dengan baik selama menjalani puasa.

3. Jangan Lewatkan Pemeriksaan Gula Darah Secara Rutin

Memantau kadar gula darah saat berpuasa adalah hal yang sangat penting dan tidak boleh diabaikan. Proses pengecekan ini berfungsi untuk mendeteksi adanya kondisi hipoglikemia atau hiperglikemia sebelum hal tersebut berkembang menjadi komplikasi yang lebih serius.

Pemeriksaan kadar gula darah dapat dilakukan pada beberapa waktu, yaitu sebelum sahur, di siang hari, dan setelah berbuka. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan kadar gula darah terlalu rendah, yakni di bawah 300 mg/dL, maka sebaiknya puasa dihentikan.

Bagi penderita diabetes yang mengonsumsi insulin atau obat antidiabetes lainnya, sangat disarankan untuk melakukan penyesuaian dosis obat dengan berkonsultasi kepada dokter sebelum memulai puasa. Apabila selama puasa muncul gejala seperti pusing, lemas, gemetar, atau kebingungan, penting untuk segera memeriksa kadar gula darah dan mengonsumsi makanan ringan jika diperlukan.

4. Sesuaikan Aktivitas Fisik dengan Kondisi Tubuh

Berpuasa bukan berarti harus berhenti beraktivitas fisik, tetapi perlu menyesuaikan jenis dan intensitas olahraga agar tidak memicu hipoglikemia.

  • Lakukan olahraga ringan seperti berjalan kaki atau yoga pada waktu yang lebih aman, misalnya setelah berbuka atau sebelum sahur.
  • Hindari aktivitas fisik berat menjelang waktu berbuka karena dapat menyebabkan kelelahan dan penurunan kadar gula darah secara drastis.
  • Tarawih juga bisa menjadi alternatif olahraga ringan sekaligus ibadah yang membantu menjaga kebugaran tubuh selama puasa.

5. Konsultasikan dengan Dokter Sebelum Berpuasa

Setiap penderita diabetes memiliki kondisi kesehatan yang berbeda-beda, sehingga konsultasi dengan dokter sebelum menjalani puasa adalah langkah yang bijak. Penderita diabetes yang hanya mengandalkan pola makan dan olahraga untuk mengontrol gula darah umumnya lebih aman menjalani puasa.

Bagi mereka yang mengonsumsi obat antidiabetes atau insulin, dokter mungkin akan menyesuaikan dosis dan jadwal konsumsi obat agar sesuai dengan pola makan selama Ramadan. Jika memiliki komplikasi seperti penyakit jantung atau ginjal, dokter akan mempertimbangkan apakah puasa aman untuk dilakukan atau tidak.

Pertanyaan Umum Seputar Diabetes dan Puasa

1. Apakah penderita diabetes boleh berpuasa? Ya, penderita diabetes boleh berpuasa asalkan kadar gula darahnya terkontrol dan mendapatkan persetujuan dari dokter. Jika kadar gula darah tidak stabil, berpuasa bisa berisiko tinggi bagi kesehatan.

2. Bagaimana cara mencegah hipoglikemia saat puasa? Pastikan sahur dengan makanan yang mengandung serat dan protein, serta memantau kadar gula darah secara berkala. Hindari aktivitas fisik berat dan jangan lupa mengonsumsi air yang cukup.

3. Apa tanda-tanda gula darah turun saat puasa? Tanda-tanda hipoglikemia meliputi gemetar, berkeringat, pusing, sulit berkonsentrasi, dan rasa lapar yang intens. Jika mengalami gejala ini, sebaiknya segera berbuka puasa dengan makanan yang mengandung gula alami.

4. Apakah boleh minum obat diabetes saat puasa? Ya, tetapi jadwalnya perlu disesuaikan. Biasanya, obat antidiabetes yang dikonsumsi dua kali sehari disarankan untuk diminum saat berbuka dan sebelum tidur, bukan saat sahur.

5. Bagaimana cara mengatur pola makan bagi penderita diabetes yang berpuasa? Bagi penderita diabetes, pola makan bisa dibagi menjadi empat kali: sahur, berbuka, makan malam, dan camilan sebelum tidur. Hindari konsumsi makanan manis berlebihan dan tetap perhatikan kecukupan cairan.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

  • Miranti
Ilustrasi ceramah, pengajian. (Photo by Masjid Pogung Raya on Unsplash)

InfoMudah untuk Dihafalkan, Ini Doa Pembukaaan Acara Lengkap dengan Latin dan Artinya

Doa pembuka acara ini disertai tulisan latin dan artinya, sehingga mudah dipahami dan diterapkan.

 freepik.com

InfoDoa Sesudah Sholat Dhuha sesuai Ajaran Nabi, Bisa Diamalkan Setiap Hari

Doa yang diajarkan Nabi setelah sholat Dhuha, lengkap dengan bacaan shahih, keutamaan, dan dzikir yang dapat dipraktikkan setiap hari.

Ilustrasi muslim berzikir,berdoa. (Photo Copyright by Freepik)

InfoKeutamaan dan Cara Mengirim Al Fatihah untuk Orang yang Sudah Meninggal Dunia

Untuk mengirimkan Al Fatihah kepada orang yang telah meninggal, diawali dengan bacaan ila ruhi, ila arwah, atau ila hadroti.

 pexels.com/Burst

HealthWaspadai Ciri-Ciri dan Gejala Hipotermia, Penanganan Cepat Perlu Dilakukan

Hipotermia merupakan keadaan berbahaya yang muncul ketika suhu tubuh menurun di bawah batas normal. Ketahui tanda-tanda dan gejalanya di sini.

 instagram/achasinaga)

EntertainmentKemeriahan Gender Reveal Calon Anak Ketiga Acha Sinaga, Bahagia Bakal Punya Putri

Acha Sinaga merayakan pengumuman jenis kelamin anak ketiganya dan terkejut mengetahui bahwa ia akan memiliki seorang putri setelah dua anak laki-laki.

Read Entire Article
Health | Komunitas | Berita Hot |