Fimela.com, Jakarta Setiap individu tentu menginginkan bentuk tubuh yang ideal dan seimbang. Namun, keinginan yang mendalam untuk meraihnya seringkali menimbulkan tekanan mental yang berlebihan, sehingga dapat memicu perilaku yang malah meningkatkan berat badan.
Penting untuk menyadari bahwa kesehatan serta perubahan berat badan sangat dipengaruhi oleh kebiasaan sehari-hari yang mungkin terlihat sepele, tetapi memiliki dampak yang signifikan.
Berikut ini adalah beberapa kebiasaan yang meskipun tampak biasa dan tidak berbahaya, dapat berkontribusi pada peningkatan berat badan, yang telah dirangkum Fimela.com dari berbagai sumber pada Rabu (12/2/2025).
Polres Metro Jakarta Utara menggelar pemeriksaan kesehatan dan narkoba kepada anggotanya. Terdeteksi dalam pemeriksaan 50 anggota memiliki kelebihan berat badan atau gemuk. Kapolres Metro Jakarta Utara mewajibkan polisi gemuk mengikuti latihan khusus...
1. Makan dengan Cepat
Makan dengan perlahan dan memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi dapat membantu mengontrol porsi makan dan mencegah kebiasaan makan berlebihan.
Dengan memberi waktu pada tubuh untuk merasakan sinyal kenyang, kita dapat menjaga kesehatan dan meningkatkan kesadaran terhadap makanan. Kebiasaan ini juga mendukung sistem pencernaan dan meningkatkan pengalaman menikmati makanan, serta mengurangi risiko masalah kesehatan di masa depan.
2. Minimnya Aktivitas Fisik
Apakah Anda merasa tidak cukup bergerak atau jarang berpartisipasi dalam aktivitas fisik? Gaya hidup yang tidak aktif dapat menurunkan jumlah kalori yang terbakar setiap hari dan memperlambat metabolisme tubuh.
Aktivitas fisik memiliki peranan penting dalam membakar kalori serta menjaga keseimbangan berat badan. Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa Anda tetap aktif setiap hari dan berolahraga secara teratur. Dengan cara ini, Anda dapat mencegah kenaikan berat badan dan tetap menjaga kesehatan tubuh.
3. Mengonsumsi Camilan Tidak Bergizi
Camilan yang tidak baik untuk kesehatan biasanya memiliki kadar gula, lemak, dan garam yang sangat tinggi. Camilan semacam ini cenderung mengandung kalori yang banyak, tetapi tidak memberikan efek kenyang yang bertahan lama.
Jika seseorang mengonsumsi camilan tidak sehat secara berlebihan, hal ini dapat menyebabkan peningkatan berat badan yang cukup signifikan setiap harinya. Di samping itu, kebiasaan mengonsumsi minuman manis dan bersoda juga dapat berkontribusi pada kenaikan berat badan secara tidak sadar.
Minuman manis ini "mengandung kalori berlebih yang tidak menguntungkan bagi kesehatan." Oleh karena itu, lebih baik untuk mengganti minuman manis dengan air putih sebagai alternatif yang lebih sehat.
4. Porsi Makanan yang Terlalu Banyak
Menjaga berat badan agar tetap seimbang sangat bergantung pada pengaturan porsi makanan yang tepat. "Mengonsumsi makanan dalam jumlah besar tanpa menyadarinya bisa menyebabkan asupan kalori yang berlebihan dan peningkatan berat badan."
Oleh karena itu, sangat penting untuk secara teliti menghitung kebutuhan kalori dan nutrisi agar konsumsi makanan tidak melebihi batas yang disarankan. Dengan demikian, kita dapat menghindari kebiasaan makan berlebihan yang dapat mengganggu kestabilan berat badan.
Selain itu, kesadaran akan ukuran porsi yang tepat dapat membantu kita mengontrol asupan makanan. Hal ini juga berdampak positif pada kesehatan secara keseluruhan.
Dengan memperhatikan porsi yang kita konsumsi, kita tidak hanya menjaga berat badan, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup. Menghindari porsi besar dalam setiap kali makan adalah langkah yang bijak untuk mencapai tujuan kesehatan jangka panjang.
5. Tidur dan Istirahat yang Tidak Cukup
Memiliki waktu istirahat yang cukup sangat krusial dalam mengatur hormon yang berperan dalam nafsu makan dan metabolisme tubuh. Ketika seseorang kurang tidur, hal ini dapat menyebabkan peningkatan hormon yang merangsang rasa lapar serta penurunan hormon yang berfungsi untuk memberikan rasa kenyang, yang pada akhirnya dapat memicu keinginan untuk mengonsumsi makanan secara berlebihan.
Akibatnya, peningkatan berat badan yang signifikan bisa terjadi secara tidak sadar setiap harinya. Selain itu, kebiasaan tidur setelah makan juga dapat berkontribusi pada kenaikan berat badan serta menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan. Dengan demikian, penting untuk menjaga pola tidur yang baik agar kesehatan tetap terjaga dan nafsu makan dapat dikendalikan dengan lebih efektif.
Apakah mengonsumsi banyak makanan dalam satu hari dapat meningkatkan berat badan?
Jika seseorang tidak menjadwalkan waktu makan dengan baik, hal ini bisa menyebabkan peningkatan berat badan jika terus-menerus dilakukan. Ketidakpastian dalam pola makan dapat membuat rasa lapar meningkat dan menyulitkan seseorang untuk merasa kenyang, yang berpotensi memicu dorongan untuk mengonsumsi makanan dalam jumlah yang berlebihan.
Dalam konteks ini, "ketidakreguleran pola makan bisa meningkatkan rasa lapar dan menyulitkan pencapaian kenyang," yang pada akhirnya dapat berkontribusi pada masalah obesitas.
Ketika pola makan tidak teratur, tubuh sering kali tidak menerima sinyal yang tepat tentang kebutuhan energi. Akibatnya, individu mungkin cenderung mengonsumsi makanan lebih banyak dari yang diperlukan, sehingga meningkatkan risiko penambahan berat badan. Hal ini menunjukkan pentingnya menjaga jadwal makan yang konsisten untuk mendukung kesehatan dan mencegah obesitas.
Apa yang membuat seseorang cepat mengalami kegemukan?
Fluktuasi berat badan tidak semata-mata ditentukan oleh pola makan yang kita jalani. Berbagai kondisi medis juga dapat berkontribusi terhadap perubahan berat badan, seperti sindrom metabolik, sindrom Cushing, sindrom ovarium polikistik (PCOS), dan masalah yang berkaitan dengan tiroid.
Oleh karena itu, penting untuk memahami bahwa berat badan seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor di luar kontrol diet. "Tidak hanya bergantung pada pola makan, fluktuasi berat badan juga bisa dipengaruhi oleh sejumlah kondisi medis." Dengan memperhatikan berbagai aspek kesehatan, kita dapat lebih bijak dalam mengelola berat badan.
Apakah tidur pukul 10 dapat menyebabkan kegemukan?
Menurut sebuah studi yang diterbitkan di jurnal PLOS One, tidur lebih dari 10 jam dalam sehari dapat berkontribusi pada peningkatan risiko obesitas. Temuan ini menunjukkan bahwa durasi tidur yang terlalu lama mungkin memiliki dampak negatif pada kesehatan tubuh.
Penelitian ini menyoroti pentingnya menjaga keseimbangan dalam pola tidur. "Tidur lebih dari 10 jam per hari dapat meningkatkan risiko terjadinya obesitas," ujar para peneliti, menekankan bahwa kualitas tidur juga sama pentingnya dengan durasinya.
Apa penyebab kesulitan dalam menambah berat badan?
Berbagai faktor dapat menyebabkan kesulitan dalam menambah berat badan. Ini mencakup masalah kesehatan, perubahan dalam sistem metabolisme, serta pengaruh genetik. Salah satu kondisi kesehatan yang dapat menghalangi proses penambahan berat badan adalah gangguan pada kelenjar tiroid, yang berperan penting dalam mengatur kinerja metabolisme tubuh.
Selain itu, ada juga faktor lain yang perlu diperhatikan, seperti pola makan dan tingkat aktivitas fisik. Seseorang yang memiliki metabolisme yang cepat mungkin akan lebih sulit untuk menambah berat badan meskipun sudah mengonsumsi kalori dalam jumlah yang cukup.
Seperti yang diungkapkan, "Beberapa kondisi kesehatan yang dapat menghambat penambahan berat badan termasuk gangguan pada kelenjar tiroid yang memengaruhi kinerja metabolisme tubuh." Oleh karena itu, penting untuk memahami berbagai aspek yang dapat mempengaruhi berat badan agar dapat mengatasi masalah tersebut dengan tepat.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.