Fimela.com, Jakarta Sensory deprivation training, atau pelatihan pengurangan rangsangan indera, merupakan metode yang melibatkan pengurangan atau penghilangan sementara rangsangan dari indera tubuh, seperti penglihatan, pendengaran, atau sentuhan. Metode ini telah lama digunakan dalam berbagai bidang, mulai dari terapi kesehatan mental hingga eksplorasi spiritual.
Sensory deprivation training dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya melalui terapi flotasi atau menggunakan ruangan yang didesain khusus untuk mengisolasi rangsangan eksternal (sensory deprivation tank). Sensory deprivation dipercaya dapat memberikan manfaat signifikan bagi kesejahteraan fisik dan mental seseorang, lho, sahabat Fimela. Selain itu, sensory deprivation training juga dipercaya bermanfaat untuk meningkatkan kualitas tidur seseorang, sekaligus menghilangkan insomnia.
Melansir dari beberapa sumber termasuk healthline.com dan thewellness.co.in, berikut penjelasan lengkap tentang sensory deprivation training serta manfaat dan pengaruhnya pada kesehatan mental yang dapat dipahami oleh sahabat Fimela.
Apa Itu Sensory Deprivation Training?
Pada dasarnya, sensory deprivation training berfokus pada pengurangan stimuli yang biasanya kita terima dari dunia luar, dan dilakukan dalam kondisi terkontrol, yang memungkinkan seseorang untuk lebih fokus pada perasaan dan kesadaran internal mereka. Salah satu metode yang paling terkenal adalah dengan menggunakan tank flotasi atau sensory isolation tank, di mana seseorang akan terendam dalam air hangat yang dipenuhi oleh garam Epsom. Garam inilah yang kemudian membuat tubuh mengapung dan mengurangi efek gravitasi.
Ruangan ini dirancang untuk mengisolasi penglihatan dan pendengaran, serta menciptakan lingkungan yang tenang dan minim gangguan. Selain itu, tubuh akan merespons dengan cara yang berbeda, yang dapat memicu perubahan fisiologis dan psikologis yang mengarah pada peningkatan kesejahteraan.
Cara Sensory Deprivation Memengaruhi Otak
Ketika seseorang terlibat dalam sensory deprivation training, otak akan mulai mencari cara untuk mengisi kekosongan rangsangan yang biasanya diterima dari luar. Hasilnya, otak menjadi lebih peka terhadap sensasi internal, seperti perasaan, emosi, atau pemikiran yang lebih mendalam. Kondisi ini dapat memicu berbagai respons, mulai dari perasaan relaksasi yang mendalam hingga peningkatan kreativitas dan pemecahan masalah.
Proses ini dikenal dengan istilah "sensory isolation", yang telah dipelajari oleh para ilmuwan sejak lama. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa dengan mengurangi stimulasi eksternal, otak dapat meningkatkan produksi neurotransmiter seperti dopamine dan endorfin, yang berkaitan dengan perasaan bahagia dan pengurangan kecemasan.
Manfaat Sensory Deprivation Training
1. Meningkatkan Relaksasi dan Mengurangi Stres
Sensory deprivation training dipercaya dapat membantu meredakan kecemasan dan stres. Dalam kondisi di mana otak tidak terhambat oleh rangsangan luar, seseorang cenderung merasa lebih tenang dan bisa mencapai kondisi relaksasi yang lebih dalam.
2. Meningkatkan Kualitas Tidur
Salah satu manfaat yang sering dikaitkan dengan sensory deprivation training adalah peningkatan kualitas tidur. Dengan mengurangi stimulasi eksternal yang mengganggu tidur, individu bisa lebih mudah tidur nyenyak dan bangun dengan perasaan lebih segar.
3. Meningkatkan Kesehatan Mental dan Emosional
Sensory deprivation training dapat memberikan kesempatan seseorang untuk menghadapi dan memahami perasaan atau trauma yang mungkin terpendam. Dengan demikian, pelatihan ini sekaligus dapat menjadi alat terapi yang efektif untuk meningkatkan kesejahteraan mental dan emosional.
4. Sebagai Alat Bantu Penyembuhan Fisik
Beberapa studi juga menunjukkan bahwa sensory deprivation training, terutama dalam bentuk terapi flotasi, dapat membantu mengurangi nyeri kronis atau kelelahan otot. Hal ini berkat efek relaksasi mendalam yang dialami tubuh ketika terendam dalam air hangat dan garam Epsom, yang memiliki sifat terapeutik.
Apakah Sensory Deprivation Aman?
Meskipun banyak orang yang merasa mendapatkan manfaat setelah melakukan sensory deprivation training, penting untuk tetap melakukan pelatihan ini dengan hati-hati. Hal ini karena tidak semua orang akan merasa nyaman dalam kondisi tanpa rangsangan, bahkan dalam beberapa kasus, isolasi yang terlalu lama bisa menyebabkan perasaan cemas atau kebingungan. Oleh karena itu, jika sahabat Fimela tertarik untuk mencoba sensory deprivation training, pastikan melakukannya di bawah pengawasan profesional atau dalam pengaturan yang telah terbukti aman.
Itu dia beberapa hal yang perlu sahabat Fimela ketahui seputar sensory deprivation training, tertarik mencoba?
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.