Fimela.com, Jakarta Tidur adalah kebutuhan mendasar bagi setiap orang, namun banyak orang yang mengalami kesulitan untuk memperoleh waktu tidur yang cukup setiap malam. Berbagai faktor seperti tekanan emosional, gangguan dari luar, atau kebiasaan yang tidak sehat sering kali menghalangi kita untuk tidur selama tujuh jam yang dianjurkan.
Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh perusahaan teknologi tidur, Simba, memanfaatkan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) untuk mengidentifikasi dampak negatif dari kurang tidur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidur kurang dari tujuh jam dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan fisik yang serius.
Berikut adalah beberapa dampak negatif yang ditimbulkan oleh tidur kurang dari tujuh jam sehari, berdasarkan informasi yang dilansir Fimela.com dari Bright Side, Selasa (18/2/2025).
Saksikan video menarik di bawah ini.
1. Fluktuasi Hormon
Simba melakukan survei terhadap 2.175 orang dewasa di Inggris untuk mendapatkan informasi mengenai pola tidur, kesehatan fisik, dan penampilan mereka. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan bot AI yang secara visual memperlihatkan dampak tidur yang kurang atau lebih dari tujuh jam setiap malam.
"Kurang tidur tidak hanya membuat Anda lelah, tetapi juga terlihat di seluruh tubuh Anda," ujar Lisa Artis, Wakil CEO dari The Sleep Charity.
Lebih lanjut, Artis menjelaskan, Saat Anda kurang tidur, kadar kortisol hormon stres meningkat, memperburuk kondisi kulit yang meradang, memperburuk kondisi seperti eksim dan psoriasis, yang menyebabkan iritasi, kemerahan, dan gatal.
2. Masalah Kulit
Kulit adalah salah satu bagian tubuh yang paling cepat menunjukkan tanda-tanda kurang tidur. Artis menjelaskan, "Saat tidur terganggu, aliran darah yang berkurang menyebabkan kulit tampak pucat dan kurang bersemangat, menghilangkan kilau dan vitalitas alaminya."
Sebanyak 24% responden yang melaporkan kurang tidur juga mengeluhkan meningkatnya sensitivitas kulit. Selain itu, beberapa masalah kulit lain yang muncul termasuk eksim (16%), psoriasis (7%), dan kulit kusam (10%).
Menurut Artis, malam hari adalah waktu di mana kulit bekerja keras untuk melakukan regenerasi dan perbaikan. Dia menambahkan, "Selama istirahat, aliran darah meningkat, mendukung proses perbaikan alaminya dan menghasilkan kulit yang sehat dan bercahaya."
3. Kuku Menjadi Lemah
Kurang tidur tidak hanya memengaruhi kesehatan kulit, tetapi juga dapat membuat kuku menjadi rapuh dan mudah patah karena mengganggu proses perbaikan alami tubuh.
Selain itu, kurang tidur berdampak pada berat badan, di mana 26% orang melaporkan kenaikan berat badan dan 32% mengalami masalah kembung. Hal ini disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon ghrelin dan leptin yang mengatur rasa lapar dan kenyang.
Kurang tidur meningkatkan ghrelin dan menurunkan leptin, memicu makan berlebihan, terutama makanan manis berkalori tinggi. Pada wanita, kurang tidur dapat menyebabkan peningkatan lemak di pinggul dan paha, sedangkan pada pria, dapat meningkatkan lemak perut akibat penurunan testosteron.
4. Perubahan Suhu Badan
Kurang tidur ternyata memiliki dampak lain yang mungkin tidak banyak disadari, yaitu perubahan suhu tubuh. Seseorang yang mengalami kurang tidur sering kali merasakan bahwa tangan dan kakinya menjadi dingin.
"Suhu tubuh juga berada di bawah kendali sirkadian. Kurang tidur dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk mengelola dan menyesuaikan suhu internalnya, yang menyebabkan fluktuasi dan ketidaknyamanan di tangan dan ekstremitas lainnya," jelas Artis.
Perubahan ini dapat mengganggu kenyamanan seseorang dalam beraktivitas sehari-hari. Ketidakmampuan tubuh untuk mengatur suhu dengan baik dapat menyebabkan rasa tidak nyaman, terutama pada bagian ekstremitas.
Oleh karena itu, penting untuk menjaga kualitas tidur agar tubuh dapat berfungsi dengan optimal dan menghindari masalah kesehatan yang lebih serius.
5. Kesulitan Buang Air Besar
Penelitian lain mengungkapkan bahwa masalah tidur dapat berkontribusi pada peningkatan risiko sembelit. Mereka yang tidur kurang dari tujuh jam cenderung lebih rentan terhadap gangguan pencernaan ini. Hal ini menegaskan pentingnya menjaga kualitas tidur agar kesehatan pencernaan tetap terjaga.
Menurut studi tersebut, "individu yang tidur kurang dari tujuh jam memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk mengalami masalah pencernaan ini." Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk memperhatikan durasi dan kualitas tidur demi kesehatan sistem pencernaan kita.
Dengan tidur yang cukup, kita dapat mendukung fungsi tubuh secara keseluruhan dan mencegah berbagai masalah kesehatan yang mungkin muncul.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.