Fimela.com, Jakarta Lebaran selalu menjadi momen istimewa yang penuh dengan kebahagiaan, kebersamaan, dan tentunya hidangan lezat. Berbagai sajian khas seperti opor ayam, rendang, ketupat, dan aneka kue kering sering kali menggoda untuk disantap tanpa batas.
Namun, di balik kenikmatan tersebut, banyak orang mengalami kenaikan berat badan yang cukup signifikan setelah Lebaran. Pola makan yang tidak terkontrol dan kurangnya aktivitas fisik selama libur panjang menjadi penyebab utama dari kondisi ini.
Kenaikan berat badan pasca-Lebaran sebenarnya bukan sesuatu yang tidak bisa dihindari. Dengan strategi yang tepat, Anda tetap bisa menikmati makanan favorit tanpa harus khawatir angka di timbangan melonjak drastis.
Penasaran bagaimana caranya? Simak informasi lengkap yang dirangkum fimela.com pada Rabu (2/4/2025).
Buat kamu yang mau beribadah puasa sekaligus diet, kita punya beberapa tips supaya diet kamu berhasil. Tonton sampe abi videonya ya.
1. Membatasi Konsumsi Makanan Berlemak dan Bersantan
Setelah Lebaran, salah satu penyebab utama bertambahnya berat badan adalah kebiasaan mengonsumsi makanan berlemak dan bersantan yang tinggi. Cobalah untuk mengendalikan porsi makan dan hindari berlebihan dalam menikmati hidangan khas Lebaran. Sebagai gantinya, pilihlah makanan yang lebih sehat seperti sayuran, protein tanpa lemak, dan makanan yang dimasak dengan cara dikukus atau direbus.
2. Tingkatkan Asupan Sayur dan Buah
Sayuran dan buah-buahan kaya akan serat yang dapat membantu memperlancar pencernaan dan memberikan rasa kenyang lebih lama. Dengan memperbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan, Anda dapat mengurangi asupan makanan berkalori tinggi. Selain itu, nutrisi yang terkandung dalam sayur dan buah dapat membantu menjaga kesehatan tubuh dan memastikan tubuh tetap terhidrasi.
3. Kontrol Porsi Makan
Walaupun makanan Lebaran sangat menggoda, penting untuk tetap mengendalikan porsi makan. Hindari makan dalam porsi besar sekaligus, dan cobalah makan dalam porsi kecil namun lebih sering. Menggunakan piring yang lebih kecil juga bisa menjadi strategi efektif untuk mengontrol jumlah makanan yang dikonsumsi agar tidak berlebihan.
4. Sarapan Jadi Kewajiban
Banyak orang beranggapan bahwa melewatkan sarapan bisa membantu menurunkan berat badan. Padahal, sarapan adalah waktu makan penting untuk menjaga metabolisme tubuh tetap optimal. Pilihlah menu sarapan yang sehat seperti oatmeal, telur rebus, atau yogurt dengan potongan buah untuk memberikan energi tanpa menambah berat badan.
5. Tetap Aktif dan Berolahraga
Setelah menikmati berbagai hidangan Lebaran, jangan lupa untuk tetap aktif bergerak. Anda bisa mulai dengan olahraga ringan seperti jalan kaki, jogging, atau bersepeda. Jika tidak memiliki banyak waktu, cukup lakukan aktivitas sederhana seperti naik tangga atau membersihkan rumah agar tubuh tetap aktif dan membakar kalori.
6. Minum Air Putih yang Cukup
Air putih sangat penting untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh dan membantu proses metabolisme. Hindari minuman bersoda dan minuman manis yang tinggi kalori. Minumlah minimal 8 gelas air putih per hari untuk membantu mengeluarkan racun dalam tubuh dan menjaga berat badan tetap stabil.
7. Kurangi Konsumsi Gula dan Karbohidrat Sederhana
Makanan manis seperti kue kering, sirup, dan minuman kemasan sering kali dikonsumsi berlebihan saat Lebaran. Gula dan karbohidrat sederhana dapat menyebabkan lonjakan gula darah dan meningkatkan nafsu makan. Cobalah untuk mengurangi konsumsi makanan ini dan pilih sumber karbohidrat kompleks seperti nasi merah, ubi, atau roti gandum.
8. Tidur yang Cukup
Kurang tidur dapat mengganggu metabolisme tubuh dan meningkatkan hormon yang merangsang nafsu makan. Pastikan Anda mendapatkan tidur yang cukup, yaitu sekitar 7-8 jam per malam, agar tubuh tetap sehat dan berat badan tetap terkendali.
Penyakit yang Mengintai Selama Lebaran
Berikut adalah beberapa penyakit yang kerap muncul selama dan setelah perayaan Lebaran:
1. Kolesterol Tinggi
Makanan khas Lebaran seperti rendang, opor ayam, gulai, dan hidangan bersantan lainnya memang menggugah selera, namun juga sarat dengan lemak jenuh. Konsumsi berlebihan dari makanan ini dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, yang berpotensi menyempitkan pembuluh darah, meningkatkan risiko penyakit jantung, serta memicu serangan jantung dan stroke. Oleh karena itu, penting untuk mengontrol porsi makanan dan menyertakan lebih banyak sayur dan buah dalam menu harian.
2. Diabetes
Lebaran sering kali identik dengan makanan dan minuman manis seperti kue kering, sirup, dan minuman bersoda yang sulit untuk dihindari. Lonjakan kadar gula darah akibat konsumsi gula yang tinggi dapat meningkatkan risiko diabetes bagi mereka yang belum memiliki riwayat penyakit ini. Bagi penderita diabetes, pola makan yang tidak terkendali dapat memperburuk kondisi kesehatan. Untuk mengurangi risiko ini, pilihlah makanan rendah gula, batasi konsumsi kue kering, dan perbanyak asupan serat dari sayuran dan buah-buahan.
3. Asam Urat
Hidangan seperti daging merah, jeroan, seafood, dan kacang-kacangan yang sering muncul saat Lebaran dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh. Kondisi ini bisa memicu serangan asam urat yang ditandai dengan nyeri sendi, bengkak, dan peradangan, terutama di area kaki. Untuk mencegahnya, sebaiknya batasi konsumsi makanan tinggi purin dan perbanyak minum air putih agar kadar asam urat tetap stabil.
4. Gangguan Pencernaan
Perubahan drastis dalam pola makan selama Lebaran, terutama dengan meningkatnya konsumsi makanan berlemak dan bersantan, sering kali menyebabkan gangguan pencernaan. Masalah yang kerap muncul meliputi diare, sembelit, kembung, serta naiknya asam lambung (maag). Untuk menghindari gangguan ini, penting untuk mengatur porsi makan, mengunyah makanan dengan baik, dan menghindari makan berlebihan dalam satu waktu.
5. Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)
Makanan tinggi garam dan lemak seperti opor ayam, sambal goreng hati, serta makanan olahan lainnya dapat memicu peningkatan tekanan darah, terutama bagi penderita hipertensi. Jika tekanan darah tidak terkontrol, risiko penyakit jantung dan stroke akan meningkat. Oleh karena itu, penting untuk membatasi asupan garam, menghindari makanan yang terlalu asin, serta menjaga pola makan sehat dengan memperbanyak konsumsi sayuran dan buah.
6. Obesitas
Lebaran sering kali menjadi waktu di mana pola makan menjadi tidak terkontrol, sementara aktivitas fisik cenderung berkurang. Kebiasaan mengonsumsi makanan berkalori tinggi tanpa diimbangi dengan aktivitas fisik dapat menyebabkan penumpukan lemak dalam tubuh, yang berujung pada obesitas. Obesitas sendiri merupakan faktor risiko berbagai penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, serta gangguan pernapasan. Untuk menghindari hal ini, penting untuk tetap menjaga keseimbangan antara asupan makanan dan aktivitas fisik, misalnya dengan rutin berjalan kaki atau melakukan olahraga ringan setelah Lebaran.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.