Waspada Sudden Cardiac Arrest: Kenali Faktor Risiko dan Cara Pencegahannya pada Organ Jantung

2 weeks ago 16

Fimela.com, Jakarta Kematian jantung mendadak atau sudden cardiac arrest marak dibicarakan akhir-akhir ini. Pasalnya, kematian jantung mendadak ini seharusnya bisa dicegah dengan mengenali faktor risikonya dan menerapkan gaya hidup sehat. Sudden cardiac arrest adalah kematian yang tidak terduga dan tiba-tiba karena masalah jantung dalam waktu singkat, biasanya kurang dari satu jam setelah gejala muncul.

Dilansir dari berbagai sumber, serangan jantung berbeda, disebabkan penyumbatan pembuluh darah, sementara SCD sering disebabkan gangguan irama jantung (aritmia). Apa penyebabnya? Siapa yang berisiko? Di mana dan kapan bisa terjadi? Mengapa hal ini penting? Bagaimana kita mencegahnya? Inilah yang perlu Sahabat Fimela ketahui.

Sudden cardiac arrest dapat terjadi pada siapa saja, kapan saja, dan di mana saja. Penting bagi Sahabat Fimela untuk memahami faktor risiko dan langkah pencegahannya agar terhindar dari ancaman ini. Dengan informasi yang tepat, Sahabat Fimela dapat melindungi diri dan keluarga.

Artikel ini akan membahas penyebab, faktor risiko, gejala, pencegahan, dan pertolongan pertama sudden cardiac arrest. Sahabat Fimela akan mendapatkan pemahaman menyeluruh tentang kondisi serius ini dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risikonya.

Mengenal Lebih Dekat Penyebab Sudden Cardiac Arrest

Beberapa kondisi medis meningkatkan risiko SCD. Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan penyebab utama pada orang dewasa lebih tua, disebabkan penyumbatan arteri koroner. Kardiomiopati, kelainan otot jantung, juga menjadi faktor risiko, terutama kardiomiopati hipertrofik pada usia muda.

Aritmia ventrikel, irama jantung tidak teratur di ventrikel, dapat menyebabkan jantung berhenti memompa darah. Fibrilasi ventrikel adalah jenis aritmia yang paling sering menyebabkan SCD. Sindrom QT panjang, gangguan genetik, meningkatkan risiko aritmia dan kematian mendadak, terutama saat stres atau aktivitas fisik.

Kelainan katup jantung, miokarditis (peradangan otot jantung), channelopathy (gangguan saluran ion jantung), dan faktor genetik juga dapat meningkatkan risiko SCD. Memahami penyebab ini penting bagi Sahabat Fimela untuk melakukan pencegahan yang tepat.

Faktor Risiko yang Perlu Sahabat Fimela Waspadai

Beberapa faktor meningkatkan risiko SCD, termasuk usia (semakin tua, risiko semakin tinggi), jenis kelamin (pria lebih berisiko), dan riwayat keluarga dengan SCD atau penyakit jantung. Kondisi medis seperti diabetes melitus, hipertensi, dan hiperkolesterolemia juga meningkatkan risiko.

Obesitas, merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan penggunaan narkoba juga merupakan faktor risiko. Bahkan olahraga tertentu, jika terlalu berat atau intens, dapat memicu SCD pada individu yang rentan. Sahabat Fimela perlu memperhatikan faktor-faktor ini dan menjaga gaya hidup sehat.

Mengontrol faktor risiko sangat penting. Dengan menjaga kesehatan jantung, Sahabat Fimela dapat mengurangi kemungkinan terjadinya SCD. Perubahan gaya hidup kecil dapat memberikan dampak besar bagi kesehatan jantung Sahabat Fimela.

Deteksi Dini dan Pertolongan Pertama SCD

SCD sering terjadi tiba-tiba tanpa peringatan. Namun, beberapa orang mungkin mengalami gejala awal seperti nyeri dada, sesak napas, pusing, lemas, jantung berdebar-debar, pingsan. Penting diingat, gejala ini tidak selalu menunjukkan SCD.

Jika melihat seseorang mengalami henti jantung mendadak, segera hubungi layanan medis darurat dan lakukan CPR (Cardiopulmonary Resuscitation) jika terlatih. Segera melakukan CPR dan penggunaan defibrillator dapat meningkatkan peluang bertahan hidup. Kecepatan pertolongan sangat krusial.

Pencegahan SCD berfokus pada pengelolaan faktor risiko, termasuk mengelola kondisi medis, menjalani gaya hidup sehat (diet seimbang, olahraga teratur, menghindari merokok dan alkohol berlebihan), dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur. Konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi risiko pribadi Sahabat Fimela.

Sahabat Fimela, menjaga kesehatan jantung adalah investasi berharga. Dengan memahami penyebab, faktor risiko, dan langkah pencegahan SCD, Sahabat Fimela dapat menjalani hidup yang lebih sehat dan lebih panjang. Ingat, deteksi dini dan pertolongan pertama yang cepat sangat penting untuk meningkatkan peluang bertahan hidup.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

  • Adinda Tri Wardhani

    Author

    Adinda Tri Wardhani
Ilustrasi oleh Unsplash.

HealthMengupas Khasiat Teh Bunga, Solusi Alami untuk Pengendalian Gula Darah

Teh bunga seperti bunga sepatu, chamomile, dan rosella dapat membantu penderita diabetes dalam mengontrol kadar gula darah, namun tidak bisa menggantikan pengobatan medis.

Ilustrasi perempuan ceria, tersenyum. / Freepik by benzoix

HealthRahasia Awet Muda, 5 Kebiasaan Positif yang Harus Anda Terapkan

Aktivitas sederhana seperti berolahraga, cukup tidur, dan mengonsumsi makanan sehat dapat membantu memperlambat proses penuaan. Berikut adalah beberapa tips yang bisa diikuti.

tips sahur untuk penderita asam lambung ©Ilustrasi dibuat AI

HealthCara Alami Mengatasi Asam Lambung, Manfaatkan 5 Buah Ini!

Walaupun obat-obatan medis efektif meredakan gejala asam lambung, banyak orang lebih memilih metode alami untuk mengatasi masalah tersebut.

 Liputan6.com

Health5 Manfaat Konsumsi Putih Telur, Sumber Protein yang Menyehatkan dan Menjaga Berat Badan

Putih telur memiliki banyak manfaat! Mulai dari membantu menjaga berat badan hingga mencegah hipertensi, yuk simak 5 manfaat kesehatan putih telur berikut ini.

tips sahur untuk penderita asam lambung ©Ilustrasi dibuat AI

HealthTanda-Tanda Asam Lambung Kambuh saat Puasa, Berikut Cara Mengatasinya

Perubahan pola makan, waktu makan yang tidak teratur, serta jenis makanan yang dikonsumsi saat sahur dan berbuka dapat memicu produksi asam lambung yang berlebihan.

Read Entire Article
Health | Komunitas | Berita Hot |